Warga Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, digegerkan dengan penemuan potongan tubuh yang diduga korban mutilasi pada Selasa sore, 19 April 2016, sekitar pukul 15.30 WIB. Warga pertama kali menemukan potongan kaki kanan yang tersangkut di ranting dan sampah dekat aliran sungai saat melintas di tepi jalan Raya Martapura-Muara Dua, tepatnya kawasan Jerambah II, Desa Tanjung Kemala.
Warga kemudian melapor ke polisi. Setelah dicari, berturut-turut ditemukan potongan tubuh lain, yakni kaki kiri dan kepala korban yang jaraknya sekitar 50 meter dari temuan pertama. Ketiga potongan tubuh tersebut lalu dibawa ke RSUD Martapura untuk diautopsi. Dari pengamatan tim dokter, jasad diduga telah tewas lebih dari 48 jam. Tim dokter juga menyimpulkan jika korban berjenis laki-laki. Temuan itu telah disampaikan ke pemimpin kecamatan, untuk dikoordinasikan dengan kecamatan lain. Sebab tak ada warganya yang melapor kehilangan anggota keluarga.
Sumber di rumah sakit menyebut jika dari jenisnya, potongan tubuh tersebut dipotong secara kasar, mulai dari selangkangan pada kedua bagian kaki dan pangkal leher untuk bagian kepala. Hingga Selasa malam polisi masih melakukan penyisiran untuk bagian tubuh lain, guna mempermudah proses identifikasi. Polisi meyakini jika korban merupakan korban pembunuhan. Diduga pelaku mempunyai dendam terhadap korban sehingga tega memutilasi. butuh waktu untuk berkoordinasi dan menyelidiki, termasuk memeriksa sejumlah laporan orang hilang di polres lain di Sumsel.
Melihat kondisi dan raut wajahnya, jasad korban tanpa identitas itu diperkirakan berusia lebih dari 20 tahun. Tak ada ciri khusus pada potongan kaki seperti tato atau bekas luka selain bekas potongan. Setelah sempat dikubur lalu dilakukan pembongkaran ulang, potongan tubuh berupa kedua kaki dan kepala yang ditemukan di Sungai Komering Desa Tanjungkemala Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur dan diduga merupakan korban mutilasi, akhirnya dibawa ke Palembang, Kamis (21/4). Tepat sekitar pukul 19.30, potongan tubuh yang ditemukan dalam keadaan membusuk tersebut, tiba di RS Bhayangkara Polda Sumsel setelah dibawa petugas dari Polres OKU Timur.
Potongan tubuh tersebut dibawa Ke Palembang guna dilakukan outopsi untuk mengetahui detil dari mayat tersebut. Namun hingga sejauh ini, belum ada satu keluarga pun yang melapor akan adanya kehilangan anggota keluarganya. Saat disinggung mengapa jenazah korban yang sudah sempat dikubur lalu digali kembali, Hal itu merupakan arahan pimpinan (Dir Ditreskrimsus Polda Sumsel) serta dikarenakan saat dilakukan penguburan juga belum diketahui identitasnya. Hingga sejauh ini masih terus melakukan pencarian terhadap potongan tubuh korban lainnya. Masih dikatakan Arif, pihaknya menduga korban merupakan murni korban mutilasi.