Rodrigo "Rody" Roa Duterte yang lahir 28 Maret 1945 berjuluk Digong, adalah seorang politikus dan pengacara Filipina keturunan Visayan. Duterte adalah salah satu walikota yang paling lama menjabat di Filipina dan merupakan walikota Kota Davao, sebuah kota yang sangat tinggi urbanisasinya di pulau Mindanao, selama 7 masa jabatan, dengan total lebih dari 22 tahun. Ia juga menjabat sebagai wakil walikota dan anggota kongres di kota tersebut. Pada 21 November 2015, Duterte mendeklarasikan pengkandidatannya untuk Presiden Filipina dalam pemilihan 2016.
Wali Kota Davao, Rodrigo Duterte yang dikenal kontroversial, dipastikan memenangi pemilihan presiden Filipina. Pria berumur 71 tahun ini memang merupakan kandidat yang paling dijagokan publik. Menurut data dari lembaga monitor yang diakreditasi pemerintah, PPCRV, perolehan suara Duterte telah berada jauh di atas rival terdekatnya, Mar Roxas, yakni unggul dengan selisih 5,92 juta suara. Perolehan suara ini tak akan bisa dikejar lagi oleh rival Duterte mengingat saat ini, sudah 89 persen suara yang dihitung. Duterte pun menyatakan siap menerima mandat rakyat ini.
Menurut Duterte, platform hukum dan ketertibannya merupakan kunci keberhasilannya dalam pemilu ini. Menurut PPCRV, sejauh ini Duterte telah meraih 38,65 persen suara, sementara Roxas mendapat 23,16 persen dan Senator Grace Poe di tempat ketiga dengan 21,71 persen. Poe pun menyampaikan ucapan selamat kepada Duterte atas kemenangannya. Sosok Duterte yang menjadi favorit publik, dianggap mengkhawatirkan oleh pemerintahan Presiden Benigno Aquino. Retorika berapi-api dan sumpah Duterte untuk membunuh setiap pelaku kriminal, menuai kekhawatiran akan kepemimpinan bergaya otoriter. Pekan lalu, Presiden Aquino meminta kandidat lainnya untuk bersatu dan menghalangi Duterte memenangi pemilu.