Supriyadi (26), warga Desa Tegalgubung, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon dan Zirli Gita Ayu Savitri (16), warga Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon dikabarkan hilang di Gunung Semeru. Bersama mereka ada empat pendaki lain yakni Sukron (ketua rombongan), Ahmad Khaerudin, Lindianasari dan Rizatul Rizki. Mereka berangkat dari jalur pendakian Ranupani menuju Ranu Kumbolo pada 17 Mei 2016. Sehari setelah keberangkatan itu, rombongan menuju ke Kalimati dan pada 19 Mei 2016 rombongan berangkat dari Kalimati menuju Puncak Semeru. Sampai batas vegetasi, dua orang turun ke Kalimati karena sakit, empat orang melanjutkan perjalanan.
Pukul 8 pagi sampai Watugedhe dan beristirahat dan Dua orang berhenti di Watugedhe karena ada yang sakit. Dua orang yang lain (yang dikabarkan hilang) melanjutkan perjalanan ke Mahameru. Sukron dan satu orang lain sudah menunggu turunnya Supyadi dan Zirli Gita Ayu Savitri di Watugedhe mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Namun, karena tidak juga muncul, mereka memutuskan turun dan menunggu di Kalimati serta menemui Pak Sukaryo (Saver) dan melaporkan hilangnya survivor. Pada 20 Mei 2016 pukul 06.00 WIB Pak Sukaryo dkk melakukan pencarian di puncak Mahameru dengan hasil nihil. Di hari yang masih sama pukul 20.00 WIB, empat pendaki yang berhasil turun melaporkan secara resmi kehilangan dua temannya ke Kantor Resort Ranupani.
Kepala Resort Ranupani menerjunkan Tim Advance untuk mencari pendaki yang tersesat selama 2x24 jam. Atas dasar itu, pendakian ke Gunung Semeru dinyatakan ditutup untuk umum per 21 Mei 2016 pukul 20.00 WIB. Status pendakian hanya terbuka untuk tim SAR yang mencari pendaki yang diduga hilang. Puluhan personel SAR yang diterjunkan menyisir jalur pendakian dari Ranupane hingga puncak Mahameru. Blank 75, salah satu titik menjadi fokus paling utama pencarian. Informasi terakhir, ditemukan jejak kaki di Blok Watu Gede dengan jarak 100 meter dari Blok Watu Besar ke arah Sumber Mani yang diduga kuat jejak dua pendaki yang hilang.
Kabar lain mengatakan Zirli Gita Ayu Savitri (16), pelajar Cirebon ini sempat menghubungi keluarga via sms. Zirli mengatakan tengah berada di kawasan air terjun dan meminta keluarga untuk menjemputnya. Zirli dengan ciri-ciri tinggi badan 158 Cm, berbaju switer armi, celana training biru dongker, bersepatu nike hitam, dan tas punggung warna hitam. Supyadi (26 Tahun), dengan ciri-ciri berat badan 70 Kg, tinggi badan 175 Cm, rambut hitam, lurus, pendek dan bentuk wajah oval. Saat mendaki Supriyadi mengenakan baju flanel biru kotak-kotak dengan celana gelap, bersepatu coklat tali putih. Supriyadi dan Zirli masing-masing membekali diri dengan head lamp.
Sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), batas pendakian jalur pendakian Gunung Semeru hanya dibatasi sampai Kalimati seiring dengan statusnya yang masih waspada dan para pendaki sudah menandatangani surat pernyataan di atas meterai untuk melakukan pendakian hingga Kalimati. Jalur pendakian gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur itu dibuka sejak 1 Mei 2016.