Biodata Prisia Nasution - Model dan Presenter

Biografi Profil Biodata Prisia Nasution Menikah Bikin Postingan Menyinggung SARA Dikecam NetizenPrisia Nasution lahir dengan nama Prisia Wulandari Nasution, di Jakarta, 1 Juni 1984; umur 32 tahun yang akrab disapa Phia adalah seorang model dan aktris Indonesia. Prisia memulai debut sebagai pemeran utama dalam film adaptasi novel Ronggeng Dukuh Paruk berjudul Sang Penari tahun 2011 dan langsung meraih penghargaan Aktris Utama Terbaik di Festival Film Indonesia 2011.

Setelah meraih penghargaan Festival Film Indonesia karier Prisia di dunia perfilman Indonesia melambung dengan membintangi lima film pada tahun 2013 yaitu Isyarat sebuah film omnibus bergenre drama, berperan sebagai istri Joko Widodo Iriana dalam Jokowi (film), berperan sebagai aktivis lingkungan Butet Manurung dalam Sokola Rimba, Rectoverso (film) sebuah film adaptasi dari novel karya Dewi Lestari, dan sebuah film perjalanan Laura & Marsha.

Tahun 2014 Prisia kembali tampil dalam sebuah film drama Unlimited Love yang mengambil syuting di Eropa. Selain itu Prisia juga kembali berkolaborasi dengan Ifa Isfansyah untuk kedua kalinya dalamPendekar Tongkat Emas. Setahun berikutnya Prisia kembali tayang dalam film bergenre laga yaitu 3 (film) sebuah film fiksi ilmiah dan Comic 8: Casino Kings Part 1 sebuah sekuel pertama Comic 8, kedua film yang dibintangi Prisia tahun ini merupakan karya Anggy Umbara.

Biografi Profil Biodata Prisia Nasution Menikah Bikin Postingan Menyinggung SARA Dikecam NetizenBiografi Prisia Nasution :

Nama lahir : Prisia Wulandari Nasution - Panggilan : Phia
Tanggal Lahir : 1 Juni 1984 (umur 32) di Jakarta, Indonesia
Pekerjaan : Aktris, Presenter dan Model.
Orang tua: Robert Nasution dan Siti Sundari

Dimulai pada bangku SMP, Prisia bergabung dengan kamp pelatihan nasional untuk seni bela diri Indonesia pencak silat. Ia kemudian kuliah di Swiss German University di BSD, Serpong, jurusan teknologi informasi. Pada tahun 2003, selama studi universitasnya, Prisia ditawari kesempatan untuk menjadi model runway. Alhasil dia diterima sebagai model, dia pun berpikir bahwa ini adalah cara mudah untuk mendapatkan uang, tapi dia membatin bahwa dia tidak memiliki kepercayaan diri untuk melakukannya secara profesional, dalam sebuah wawancara 2011 dengan The Jakarta Post dia berkata pahanya yang terlalu besar, membuat tubuhnya "aneh" untuk permodelan.

Setelah pensiun dari dunia permodelan, Prisia berperan dalam beberapa film televisi. Dia juga merambah film layar lebar dalam film karya Ifa Isfansyah tahun 2011 berjudul Sang Penari (The Dancer) sebagai tokoh utama perempuan, Srintil, setelah dua kali sesi casting. Ketika audisi pertamanya gagal, dia membaca novel asli karya Ahmad Toharitersebut dan bertekad kuat bahwa dia harus ikut dalam film tersebut. Untuk mempersiapkan peran, dia menghabiskan waktu sebagai ronggeng di Banyumas, Jawa Tengah, berlatih menari dan belajar berbicara bahasa di sana, dia juga mengurangi makan untuk lebih total dalam memerankan seorang gadis desa yang kekurangan gizi. Pada Januari 2012, Prisia Nasution bermain dalam serial TV Laskar Pelangi - The Series (Rainbow Warriors - The Series), berdasarkan novel karya Andrea Hirata.