Pratu Galang anggota TNI AD asal Sambit, Ponorogo tewas setelah dianiaya sekelompok geng motor, Minggu dini hari 5 Juni 2016 sekitar pukul 02.00 WIB. Peristiwa nahas itu terjadi di perbatasan kota Bandung dan Cimahi. Dia ditusuk empat kali di bagian punggungnya. Kapendam III/Siliwangi Letkol Arh MD Ariyanto menerangkan, kronologis kejadian bermula ketika Sabtu 4 Juni 2016 sekitar pukul 22.00 WIB, Pratu Galang berkumpul dengan teman-temannya klub motor CB di Jalan Asia Afrika Kota Bandung. Mereka berkumpul sambil minum kopi hingga pukul 01.30 WIB, Minggu dini hari. Mereka bubar dan berpencar ke tujuan masing-masing.
Di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Rajawali (batas kota), Pratu Galang dicegat oleh sekelompok orang tak dikenal yang menggunakan sepeda motor. "Dia dihadang dan langsung dikeroyok. Dia ditusuk hingga empat tusukan di bagian punggung," kata Ariyanto kepada wartawan, Senin (6/6/2016). Melihat kejadian tersebut, warga sekitar langsung menolong Pratu Galang dan membawanya ke RS Rajawali dengan Angkot yang tak jauh dari lokasi kejadian. "Kondisi korban masih sadar dan masih sempat mengontak rekannya. Selanjutnya dia dirujuk ke RS Dustira Cimahi karena merupakan anggota TNI," terang dia.
Sekitar pukul 04.00 WIB, Pratu Galang tiba di RS Dustira dan langsung masuk UGD. "Pukul 07.00 WIB masuk ruang operasi dan pukul 10.00 WIB korban meninggal dunia," sebut Ariyanto. Saat ini, kata dia, kasusnya ditangani oleh kepolisian dan pihaknya meminta agar kasus tersebut diusut tuntas. "Kasusnya ditangani polisi," pungkasnya. Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi menyerahkan proses hukum atas tewasnya anggota Pusdiklat Passus Pratu Galang yang diduga dikeroyok brandalan bermotor. "Sekarang sedang diinvestigasi lebih lanjut baik oleh kepolisian khususnya Polda Jawa Barat dan Polisi Militer Kodam (Pomdam) III Siliwangi," kata Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) III Siliwangi Letkol Arh Mohammad D Aryanto, Senin (6/6/2016).
Namun, saat disinggung soal kebenaran akan pelaku pengeroyokan yang diduga brandalan bermotor, ia enggan berspekulasi. Ia memilih menyerahkan proses penyelidikan kasus tersebut kepada pihak berwajib. "Memang benar ada anggota TNI yang ditusuk dini hari (Minggu kemarin) oleh sekelompok orang," katanya. Pratu Galang ditusuk empat kali di bagian punggung. Pengeroyok langsung melarikan diri dan membiarkan korban tergeletak bersimbah darah. Tak berlangsung lama, korban ditolong warga dengan membawanya ke RS Rajawali Bandung menggunakan angkot. Korban langsung dirujuk ke RS Dustira untuk mendapatkan penanganan lebih intensif. Meski menempuh penanganan rongen, operasi hingga inap di ICCU, nyawanya tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir, Minggu 5 Juni 2016 sekira pukul 16.25 WIB. Saat ini, jenazah disemayamkan di kampung halamannya, di daerah Ponorogo, Jawa Timur.