Maulwi Saelan (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Agustus 1926; umur 90 tahun) adalah salah satu pemain sebak bola legendaris dan juga pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia juga pernah menjadi salah satu ajudan pribadi presiden Soekarno. Selain itu ia dikenal juga sebagai pendiri Taman Siswa Makassar. Maulwi Saelan merupakan anak Amin Saelan, tokoh nasional di Makassar dan pendiri Taman Siswa di kota itu. Dia bergabung dengan tim nasional Indonesia era 1954-1958 dan berkontribusi besar dalam keberhasilan Indonesia menembus empat besar Asian Games 1954 dan meraih medali perungggu di Asian Games 1958.
Maulwi lahir di Makassar, 8 Agustus 1926. Dia merupakan salah satu tokoh sepak bola Indonesia. Dia terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia pada 1964. Dia menggantikan Abdul Wahab Djojohadikoesoemo. Tiga tahun kemudian, posisi Maulwi digantikan Kosasih Purwanegara. Saat masih muda, Maulwi juga dikenal sebagai pemain nasional. Dia bermain sebagai penjaga gawang saat timnas tampil di Olimpiade 1956 yang berlangsung di Melbourne, Australia. Salah satu penampilan heroik Maulwi adalah ketika menghadapi Rusia di Olimpiade Musim Panas 1956 di Melbourne, 17 November 1958. Indonesia kala itu berhasil menahan imbang Uni Soviet yang merupakan salah satu tim terkuat Eropa dan dunia. Maulwi Saelan berjibaku menahan gempuran Igor Netto, Sergei Salnikov, dan Boris Tatushin. Skor 0-0 bertahan hingga akhir pertandingan.
Maulwi meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina pada usia 90 tahun. Dia meninggalkan 6 anak, 14 cucu, dan 5 cicit. Saat ini jenazah Maulwi disemayamkan di rumah duka, Jalan Bendungan Jati Luhur Nomor 111, Jakarta Pusat. Dia menderita sakit gagal ginjal sejak sebulan lalu. Pada 8 Agustus lalu, dia sempat merayakan ulang tahunnya ke-90 bersama murid-muridnya. Tiga hari kemudian, dia jatuh sakit dan dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah. Lalu dia dipindah ke RSPP hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Senin pukul 18.30 WIB. Keluarga besar almarhum Maulwi Saelan berencana memakamkan mantan ajudan Presiden Pertama Sukarno itu di Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta Timur.