Biografi Gatot Nurmantyo - Panglima TNI ke-16

Biografi Profil Biodata Gatot Nurmantyo - Panglima TNI ke-16Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (lahir di Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960; umur 56 tahun) adalah Panglima Tentara Nasional Indonesia yang resmi menjabat sejak 8 Juli 2015. Sebelumnya, Gatot merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30 yang mulai menjabat sejak tanggal 25 Juli 2014 setelah ditunjuk oleh Presiden SBY untuk menggantikan Jenderal TNI Budiman. Ia sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Pangkostrad menggantikan Letjen TNI Muhammad Munir. Pada Juni 2015, ia diajukan oleh Presiden Jokowi sebagai calon Panglima TNI, menggantikan Jenderal Moeldoko yang tengah masuk waktu purna baktinya. Gatot Nurmantyo merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1982 yang berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad. Gatot pernah menjadi Komandan Kodiklat TNI-AD, Pangdam V/Brawijaya dan Gubernur Akmil. Selain itu, Gatot juga adalah Ketua Umum PB FORKI periode 2014-2018.

Penampilan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat menjadi bintang tamu di acara Mata Najwa dengan tema 'Menjaga Bhinneka' yang disiarkan Metro TV pada Rabu (2/11) malam WIB, mendapat apresiasi netizen atau warganet. Gatot saat itu hadir bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirajd, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Dalam sesi ketika pembaca acara Mata Najwa, yaitu Najwa Shihab, bertanya tentang keterlibatan TNI dalam pengamanan demonstrasi yang dilakukan umat Islam pada 4 November 2016, Gatot menjawab dengan bijak. "Kalau tentara sudah turun tangan, berarti skalanya berbeda nih. Apakah skalanya berbeda yang unjuk rasa besok?" tanya Najwa kepada Gatot. Mantan KSAD tersebut menjawab sembari mengingatkan agar aksi umat turun ke jalan yang dilakukan umat Islam tersebut dipandang secara positif.

"Nana, (panggilan Najwa, Red) begini. Dalam konteks ini mari kita berpikiran positif. Bahwa yang akan melaksanakan demo itu adalah saudara-saudara kita sebangsa se-Tanah Air. Mereka, kata Kiai Abdul Mu'ti tadi, tidak punya tempat di Mata Najwa. Sehingga mereka di jalan raya, ke Istana (Negara). Jadi kita berpikiran positif," kata Gatot yang jawabannya sempat membuat hadirin di studio tertawa. Gatot melanjutkan, "Kemudian kita mengawal, TNI turun BKO (bantuan kendali operasi) kepolisian, kita mengawal agar saudara yang menyampaikan aspirasinya itu tercapai. Dengan tenang, tertib menyampaikan, sehingga mereka mematuhi aturan yang disampaikan Pak Kapolri."

Video jawaban Gatot tersebut menyebar di lini masa. Akun Twitter, ‏@rizalcreative menulis, "Panglima TNI Terbaik @GeneralGatot Gak bisa di-framing, apalagi cuma disetir." Akun @BG_MarOne juga mengapresiasi Gatot yang sangat memihak umat Islam yang menggelar aksi damai. "Terima kasih Panglima TNI @GeneralGatot karena terus membela rakyat dan #AksiDamai411 di @MataNajwa @Metro_TV." Sementara itu, Gatot sangat mengapresiasi peran serta para ulama dalam membimbing dan menyejukkan umatnya agar tidak berbuat anarkistis dalam aksi damai pada 4 November 2016. Walaupun para pendemo diprovokasi untuk berbuat anarkistis, kata dia, namun mereka tidak terpengaruh sama sekali. Sehingga demonstrasi yang diikuti ribuan umat Muslim di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia dapat berjalan dengan aman, tertib dan damai," katanya saat dialog bersama beberapa ulama di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/11) malam WIB, dalam siaran pers kepada Republika.