
Pelaku sempat meneriakkan, "Rusia akan menghadapi aksi balas dendam untuk Suriah," demikian dikutip dari Tass, Selasa (20/12/2016). Sementara, seperti dikabarkan situs media lokal, pelaku pernah bergabung dalam pasukan anti huru-hara di Ankara. Altintas diduga terkait dengan organisasi FETO yang dikaitkan dengan Fethullah Gulen. Pria yang diduga masuk ke galeri dengan menyamar sebagai polisi dan menggunakan identitas palsu itu kemudian tewas di tangan aparat di lokasi kejadian. Identitas pelaku diperkuat pernyataan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu yang mengatakan, pria itu pernah bekerja dalam kesatuan polisi anti huru-hara selama 2,5 tahun. Aparat Turki dilaporkan menahan ibu, saudari, dan teman sekamar Altintas untuk menjalani pemeriksaan.
Aksi sadis Altintas diabadikan dalam video dan foto yang diambil dari lokasi kejadian. Dalam video yang beredar di media sosial, pelaku penembakan terdengar meneriakkan sejumlah kalimat, di antaranya, "Jangan lupakan Aleppo! Jangan lupakan Suriah!" Pelaku juga sempat memerintahkan orang-orang yang ada di galeri untuk mundur, dalam Bahasa Turki, sembari mengacungkan senjata. "Hanya kematian yang bisa membuatku pergi dari sini. Semua orang yang ambil bagian dalam penindasan suatu saat akan membayar perbuatannya," teriaknya. Insiden penembakan tersebut terjadi sehari sebelum para diplomat dari Turki, Iran, dan Rusia dijadwalkan bertemu di Moskow untuk mendiskusikan situasi di Aleppo.
#Lihat pula : Andrei Karlov - Duta Besar Rusia Untuk Turki