Andrei Karlov - Duta Besar Rusia Untuk Turki

Biografi Profil Biodata Andrei Karlov Biography Wikipedia - Dubes Rusia Ditembak di TurkiAndrei Gennadyevich Karlov ( Rusia : Андрей Геннадьевич Карлов; 4 Februari 1954 - 19 Desember 2016) adalah seorang diplomat karir Rusia yang menjabat sebagai Duta Besar Rusia ke Turki dan sebelumnya sebagai duta bangsa untuk Korea Utara. Pada malam 19 Desember 2016, Karlov dibunuh di sebuah pameran galeri seni di Ankara, Turki, oleh Mevlut Mert Altintas, seorang polisi Turki off-tugas. Karlov lahir di Moskow pada tanggal 4 Februari 1954. Pada tahun 1976, Karlov lulus dari Moscow State Institute of International Relations. Pada tahun yang sama ia bergabung dengan layanan diplomatik. Karlov menikah dan memiliki seorang putra.

Pada tahun 1992, ia lulus dari Akademi Diplomatik Kementerian Luar Negeri Rusia . Dia fasih berbahasa Korea , dan disajikan dalam peran yang berbeda di kedutaan Uni Soviet di Korea Utara 1979-1984, dan 1986-1991, sebelum setelah menjabat sebagai duta besar Rusia untuk Korea Utara dari 2001 hingga 2006. Antara 1992 dan 1997 ia bekerja di kedutaan Rusia di Korea Selatan. Dari 2007 sampai 2009, Karlov menjabat sebagai Wakil Direktur Konsuler Departemen Kementerian Luar Negeri Rusia . Dia dipromosikan menjadi direktur departemen pada bulan Januari 2009. Ia ditunjuk sebagai duta besar ke Turki pada bulan Juli 2013. Pada tanggal 19 Desember 2016, pukul 8:15, Karlov ditembak dan dibunuh oleh Mevlut Mert Altintas, off-tugas Turki polisi 22 tahun, di sebuah pameran seni di Ankara , Turki .

Sebuah video dari serangan itu menunjukkan pembunuh menangis: "Jangan lupa Aleppo , jangan lupa Suriah !" dan " Allahu Akbar " (Allah adalah Greatest) sambil memegang pistol di satu tangan dan melambaikan lainnya di udara. Penyerang juga berteriak, "Mundur! Mundur! Hanya kematian akan membawa saya keluar dari sini. Siapa saja yang memiliki peran dalam penindasan ini akan mati satu per satu." Penyerang berteriak dalam bahasa Arab dan Turki. The pembunuh, yang mengenakan jas dan dasi, melepaskan tembakan Karlov pada jarak dekat sementara duta besar itu menyampaikan pidatonya. Rekaman pembunuhan menunjukkan bahwa Karlov tidak menyadari bahaya nya di podium sampai peluru pertama memukulnya. Pembunuhan itu terjadi setelah beberapa hari protes oleh orang-orang Turki lebih keterlibatan Rusia dalam Perang Saudara Suriah dan pertempuran atas Aleppo , meskipun pemerintah Rusia dan Turki telah melakukan negosiasi gencatan senjata.

#Lihat pula : Mevlut Mert Altintas - Polisi Penembak Dubes Rusia