Pedri Kasman adalah Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah. Pedri Kasman merupakan saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum dan di depan majelis hakim dia mengaku mengetahui dugaan penistaan agama dari video pidato Ahok yang beredar di grup Whatsapp. Kemudian pada 6 Oktober 2016, Pedri mengecek kebenaran video tersebut. Sehari setelahnya, dia melaporkan kasus dugaan penistaan agama itu ke Polda Metro Jaya. Pedri yang berbekal kajian suntingan video 13 detik melaporkan Ahok meski belum tentu semua Pemuda Muhammadiyah setuju dengan langkah tersebut.
Sikap tergesa-gesa yang ditunjukkan Pedri dengan tidak menemui Ahok untuk tabayyun atau mengonfirmasi atas video tersebut. Alasan Pedri bahwa akses bertemu Ahok susah, hanya mengada-ada karena akses Pemuda Muhammadiyah ke Ahok itu mudah. Relawan Matahari Jakarta (RMJ) merupakan kumpulan aktivis Muhammadiyah yang pada Pilgub DKI 2017 mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), untuk melanjutkan program yang dirasa sudah berpihak pada masyarakat Ibu Kota.
Pedri Kasman, salah satu pelapor kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, ramai dibicarakan media hari ini. Dia menjadi saksi kasus penistaan agama yang menyeret Gubenur DKI Jakarta itu sebagai terdakwa. Ramainya pemberitaan media mengenai saksi yang satu ini, menarik kiranya bila kita telisik sisi lain dari sosok Pedri. Sepintas, memang tak ada yang istimewa dari seorang Pedri, selain hanya sebagai Sekretaris Pusat Pemuda Muhammadiyah. Dia tetiba muncul di media setelah melaporkan pidato Ahok di kepulauan Seribu yang dinilainya mengandung unsur penistaan agama Islam. Laporan dibuat pada 7 Oktober 2016 dengan tanda bukti lapor Nomor:TBL/4868/X/2016/PMJ/Ditreskrimum.
Meski aktif di salah satu organisasi Muhammadiyah, namun tampaknya Pedri tidak banyak bergumul dengan khazanah intelektual Islam. Bila ditelusuri, namanya nyaris tak ditemukan jejek-jejak intelektualisme, khususnya dalam pemikiran keagamaan, seperti halnya aktivis muda Muhammadiyah lainnya. Kesimpulan sementara, dia sepertinya memang banyak bergelut di dunia aktivisme. Bila diikuti postingan maupun cuitan-cuitannya di sosial media, jejak Pedri dalam pemikiran keagamaannya justru cenderung pro terhadap gerakan-gerakan kelompok radikal. Ini misalnya tercermin dari potingan facebook pribadinya, Pedri Kasman Nurdin, pada 18 September 2014 lalu. Belum diketahui secara pasti apa maksud dan tujuan postinagn Pedri tersebut.