Fahira Fahmi Idris, SE., MH. yang lahir di Jakarta, 20 Maret 1968; umur 48 tahun adalah seorang pengusaha dan aktivis Indonesia. Walaupun memimpin beberapa perusahaan lainnya, namun ia lebih dikenal sebagai pengusaha parsel dan bunga. Perusahaan parsel yang dijalankannya dimulai dari skala kecil waktu masih jadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bersama teman-temannya. Usaha parselnya yang dinamai Nabila juga ditawarkan secara online.
Fahira merupakan putri sulung dari Fahmi Idris yang berdarah Minangkabau, seorang konglomerat dan politisi senior Partai Golkar yang pernah menjabat Menteri Tenaga Kerja Indonesia pada pemerintahan Presiden Habibie dan sebagai Menteri Perindustrian Indonesia pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ibu dari Fahira, adalah Hj. Kartini Hasan Basri yang berdarah Banjar, putri dari KH. Hasan Basri, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Fahira menikah dengan seorang pria bernama Aldwin Rahadian, SH., dan pernikahan mereka telah dikaruniai dua orang anak yang bernama Nabila Zahra dan Nazira Auliya. Fahira pernah terlibat dalam sejumlah kegiatan sosial. Ia pernah menjadi relawan pada tanggap bencana erupsi gunung Galunggung 1982, gempa Yogyakarta 2006, serta gempa bumi dan tsunami Sumatera Barat 2009.
Belakangan, bersama teman-teman twitter-nya, ia mendirikan Posko Bantu Banjir di Rumah Damai Indonesia pada saat Jakarta terkena banjir bandang pada Januari 2013. Bakat enterpreneur memang sudah ada pada diri Fahira sejak masa remaja dan berlanjut sampai ia jadi mahasiswa. Sekarang ia memimpin beberapa perusahaan antara lain Nabila Parcel Bunga Internasional, Aries Shooting Club, dan PT. Aries Mandiri Indonesia.