Friska Handayani Gultom siswi SMA Kampus Nommensen Siantar sudah lima hari tak pulang ke rumah. Anak gadis berusia 15 tahun itu terakhir kali terlihat pergi menumpang Angkutan Kota (Angkot) Ria Jaya, Sabtu (18/2) lalu. Khawatir anak gadisnya tak kunjung pulang, orang tua korban membuat laporan ke Mapolsek Siantar Martoba. Perasaan tak menentu dialami ibu korban, Tiurma Nainggolan (48), warga Jalan Rakutta Sembiring, Kelurahan Pondok Sayur, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar. Tiurma menjelaskan, anaknya merupakan siswi kelas X SMA Swasta Kampus Nommensen dengan ciri-ciri tinggi 163 cm dan berat 50 kg. Sebelum menghilang, seperti biasa Friska berangkat ke sekolahnya di Jalan Sangnaualuh, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur.
Keberadaan anaknya yang tidak jelas membuat Tiurma gelisah. Hari Minggu (19/2) lalu, dia pergi ke Jalan Renville, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Siantar Timur untuk mendatangi rumah salah seorang teman anaknya yang juga teman satu organisasi, Paskibra. Saat itu, sambung Tiurma, Friska dan seorang temannya menaiki angkot tersebut dan tidak ada penumpang lain kecuali mereka berdua. Sejak saat itulah Friska tak pulang-pulang ke rumah. Hingga kini Tiurma Nainggolan terus mencari keberadaan anaknya dan berharap pihak kepolisian segera menemukannya. Keberadaan Friska Handayani Gultom yang dikabarkan hilang, masih belum jelas. Polisi masih terus berupaya melakukan pencarian. Meski begitu, pihaknya kepolisian tetap berupaya melakukan pencarian.
Dilaporkan hilang selama seminggu, Friska Handayani br Gultom, siswi SMA Kampus Nommensen Pematangsiantar akhirnya ditemukan. Remaja berusia 15 tahun ini ditemukan. Friska ditemukan oleh jajaran direksi angkutan kota (angkot) Ria Jaya saat makan di warung milik D Nababan yang berada di Jalan Rakutta Sembiring, Kelurahan Nagapita, Siantar Martoba, Minggu (26/2) sekira pukul 13.00 WIB. Sesaat setelah ditemukannya Friska, warung itu pun langsung ramai. Remaja yang dilaporkan menghilang sejak Sabtu (18/2) silam itu menjadi bahan perbincangan warga sekitar. Friska terlihat mengenakan kaos berwarna biru, celana jeans dan sendal jepit. Ia hanya bisa menunduk dan menutupi wajahnya menggunakan rambut. Sesekali ia menjawab pertanyaan dari warga, serta direksi dan supir angkot Ria Jaya yang berada di sana.
Friska mulai menceritakan kejadian yang dialaminya bahwa sebelum dibawa kabur, Denny Manalu berjanji membelikannya kado. Setelah dijemput pada Sabtu (18/2) sekira pukul 16.00 WIB, malam harinya, Denny mengembalikan angkot tersebut kepada pemiliknya bermarga Manurung. Selama seminggu belakangan, Denny membawa Friska menginap di rumah salah seorang keluarganya di Jalan Tangki, Siantar Martoba, di rumah temannya di Jalan Rajawali, Siantar Utara dan di penginapan Pulo Gumba. Ketika disinggung apakah Denny melakukan hal-hal buruk terhadap dirinya, Friska enggan membeberkannya. Begitu pula saat ditanya terkait alasan mengapa dirinya tidak pulang ke rumah, Friska tidak menjawabnya. Meski begitu, ia mengaku bahwa Denny sempat hendak menjualnya. Tak lama kemudian, personel Polsek Siantar Martoba tiba di lokasi dan Friska kemudian dibawa ke Mapolsek Siantar Martoba.