Biodata Nani Widjaja dan Sartrawan Ajip Rosidi

Biografi Profil Biodata Nani Widjaja Menikah jadi istri dari Sartrawan Ajip RosidiNani Widjaja (EYD: Nani Wijaya, lahir di Cirebon, Jawa Barat, 10 November 1944; umur 72 tahun) adalah salah satu pemeran Indonesia. Nani Widjaja adalah istri dari almarhum Misbach Yusa Biran, sutradara Indonesia, menikah pada 10 Januari 1969, dan ibunda dari Cahya Kamila dan almarhumah Sukma Ayu, yang juga pemeran Indonesia. Setelah lulus SMA, Nani Widjaja melanjutkan pendidikan formalnya di Universitas Indonesia, mengambil jurusan Kriminologi di Fakultas Ilmu Sosial. Awalnya, Nani diterima pula di Fakultas Hukum dan Fakultas Sastra jurusan Antropologi, tapi Nani memutuskan untuk kuliah di jurusan Kriminologi. Ia adalah satu dari empat bersama personel golden girls bersama Ida Kusumah, Connie Sutedja dan Rina Hasyim. Nani Widjaja adalah salah satu aktris watak terbaik Indonesia spesialis film drama.

Biografi Profil Biodata Nani Widjaja Menikah jadi istri dari Sartrawan Ajip RosidiAjip Rosidi (ejaan baru: Ayip Rosidi, Sunda: ᮃᮚᮤᮕ᮪ ᮛᮧᮞᮤᮓᮤ; lahir di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, 31 Januari 1938; umur 79 tahun) adalah sastrawan Indonesia, penulis, budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa penerbit, pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage. Ajib Rosidi mulai menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Jatiwangi (1950), lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953) dan terakhir, Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956). Meski tidak tamat sekolah menengah, namun dia dipercaya mengajar sebagai dosen di perguruan tinggi Indonesia, dan sejak 1967, juga mengajar di Jepang. Pada 31 Januari 2011, ia menerima gelar Doktor honoris causa bidang Ilmu Budaya dari Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.

Biografi Profil Biodata Nani Widjaja Menikah jadi istri dari Sartrawan Ajip RosidiSejak 1981 diangkat menjadi guru besar tamu di Osaka Gaikokugo Daigaku (Universitas Bahasa Asing Osaka), sambil mengajar di Kyoto Sangyo Daigaku (1982-1996) dan Tenri Daignku (1982-1994), tetapi terus aktif memperhatikan kehidupan sastra-budaya dan sosial-politik di tanah air dan terus menulis. Tahun 1989 secara pribadi memberikan Hadiah Sastera Rancagé setiap yang kemudian dilanjutkan oleh Yayasan Kebudayaan Rancage yang didirikannya. Setelah pensiun ia menetap di desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengah. Meskipun begitu, ia masih aktif mengelola beberapa lembaga nonprofit seperti Yayasan Kebudayaan Rancagé dan Pusat Studi Sunda.