Anthina Sumartina Isvandrie (57) adalah pendaki gunung yang tewas tertimpa batu saat mendaki Gunung Semeru. Anthina mempunyai impian mendaki gunung tersebut setelah beberapa kali meminta izin ke keluarganya untuk mendaki Gunung Semeru. Anthina diketahui tergabung dalam Taruna Pencinta Alam (Trupala). Di usianya yang menginjak 57 tahun, Anthina termasuk kerap melakukan aktivitas luar ruangan (outdoor), tetapi di lokasi yang medannya relatif mudah dijangkau.
Anthina sudah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari sebelum berangkat dengan rutin olahraga agar kondisi fisiknya fit. Anthina tewas tertimpa batu saat mendaki ke Puncak Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada hari Sabtu (13/5). Korban sempat dibawa ke pos Kalimati untuk dievakuasi namun nyawa korban tak dapat diselamatkan. Jenazah Anthina sempat dibawa ke rumah duka di Jl Mandar 3 kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. Jenazah Anthina sudah dikebumikan di TPU Menteng Pulo, Jakarta selatan.
Sebelumnya pada tahun 2015 terjadi pula 2 Orang pendaki tertimpa batu besar yang jatuh dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. Seorang pendaki meninggal dunia, sedangkan satu pendaki lagi mengalami patah kaki. Korban meninggal dunia adalah Dania Agustina Rahman (19), warga Jalan Arif Rahman Hakim Perbata No.4 RT 04 RW 04 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Sukabumi, Jawa Barat. Korban mengalami luka pada bagian kepala dan patah kaki kiri. Jenazah korban pada Rabu malam dibawa menuju RS Umum Lumajang, Jawa Timur.
Tahun 2014 Achmad Fauzi (32) mahasiswa S2 Teknik Elektro Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta meninggal saat mendaki Gunung Semeru akibat tertimpa longsoran batu besar di titik Watu Gede, Gunung Semeru. Korban mengalami luka-luka pada bagian kepala. Hidung dan mulutnya mengeluarkan darah akibat tertimpa batu besar yang longsor dari atas. Achmad Fauzi merupakan warga Kampung Tulakan Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. Dia sedang menempuh program pasca sarjana di UGM Yogyakarta.