Biodata Connie Rahakundini Bakrie Djaja Suparman

Biografi Profil Biodata Connie Rahakundini Bakrie Djaja SuparmanConnie Rahakundini Bakrie adalah pengamat pertahanan dan merupakan istri dari Letnan Jenderal TNI (Purn.) Djaja Suparman seorang mantan perwira tinggi militer TNI Angkatan Darat berbintang tiga yang juga merupakan mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Sang suami Djadja Suparman salut dan mengacungkan jempol untuk kekuatan dan keberanian istrinya. 

Connie sendiri adalah peneliti di INSS (Institute of National Security Studies), Tel Aviv, Israel. Saat ini, ia lebih dikenal sebagai pengamat pertahanan yang namanya dipertimbangkan di dalam dan luar negeri. Dia menyampaikan beberapa pidato penting tentang pertahanan Indonesia di National Defence University (NDU), The East West Center, Washington DC, ASEM EU (Brussel), Geneva Centre for Security Policy, Delhi Dialogue, serta di depan komisi Luar Negeri dan Departemen Pertahanan Inggris di London. 

Untuk memenuhi rasa ingin tahunya pada dunia pertahanan itu telah memberinya energi untuk kembali ke bangku kuliah di jurusan Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia. Ia memulainya pada saat usianya menginjak 35 tahun, sebuah puncak usia kematangan dari seorang perempuan. Perjuangannya semakin tak terbendung, manakala ia menikah dengan Mantan Pangkostrad Letjen TNI Djadja Suparman, yang juga menjadi teman diskusi terbaik untuknya. Connie melanjutkan pendidikan masternya di Asia Pacific Centre for Security Studies (APCSS) di Honolulu, Hawaii dan mengikuti pendidikan program eksekutif di Birmingham University, Inggris, sebelum menuju Tel Aviv.

Selain mengajar di Universitas Indonesia dan beberapa universitas swasta di Bandung dan Yogyakarta, ia juga aktif memberikan pandangannya di Dewan Pertahanan Nasional (Wantannas), Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan Mabes TNI. Pengamat militer Dr. Kusnanto Anggoro dari Centre for Stategic and International Studies (CSIS) memuji Connie sebagai seorang akademisi dengan semangat luar biasa untuk meletakkan sesuatu yang baru dalam pertahanan Indonesia, khususnya dalam konteks perubahan zaman. 

Salah satu pandangannya adalah mengenai kekuatan sebuah negara dibangun dari militer dan bukan semata ekonomi – di mana pendapat ini kurang diperhatikan oleh pengamat lain karena kekuatan senjata merupakan salah satu alat, dan bila gagal, bisa menggunakan jalan diplomasi.