Salman Abedi adalah pelaku serangan bom bunuh diri pada Konser Ariana Grande di Manchester Arena, Senin tengah malam (22/5/2017) yang menewaskan 22 orang dan melukai 59 lainnya. Otoritas penegak hukum di Inggris telah mengidentifikasi pelaku, pria yang memicu alat peledak di penghujung konser Ariana Grande itu ikut tewas dalam ledakan tersebut.
Salman Abedi diketahui berusia 22 tahun lahir di Manchester pada tahun 1994, Abedi adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Orangtua Abedi adalah pengungsi dari Libya yang datang ke Inggris untuk melarikan diri dari rezim Gaddafi. Ibunya bernama Samia Tabbal, berumur 50 tahun. Sementara ayahnya, Ramadan Abedi adalah seorang petugas keamanan. Keduanya lahir di Libya, namun bermigrasi ke London sebelum pindah ke daerah Fallowfield di selatan Manchester, di mana mereka tinggal selama 10 tahun terakhir.
Aparat Kepolisian Kota Manchester memastikan, seorang pria yang memicu ledakan di tengah berlangsungnya konser Ariana Grande di Inggris utara, Senin malam (22/5/2017), ikut tewas dalam serangan tersebut. Sebelumnya diberitakan, aparat kepolisian telah menemukan fakta bahwa serangan tersebut dilakukan oleh satu orang. Kendati demikian polisi masih melakukan penyelidikan, apakah aksi pria yang belum diungkap identitasnya itu murni dilakukan seorang diri, atau mendapat sokongan dari orang maupun pihak lain.
Keterangan tersebut disampaikan oleh Kepala Kepolisian Ian Hopkins. Sejauh ini, polisi pun telah menyebutkan bahwa korban tewas sudah mencapai 22 orang. Sementara, tercatat ada 59 orang lain yang terluka. Namun, seperti diberitakan Associated Press, tak dijelaskan apakah pelaku peledakan itu juga dihitung di dalam jumlah 22 korban tewas tersebut. Hopkins tak memberikan keterangan lebih jauh mengenai orang yang diyakini telah melakukan serangan tersebut.