Muhammad Tamim Pardede lelaki kelahiran Medan alias 'Profesor' Tamim Pardede diringkus aparat kepolisian lantaran menebar ujaran kebencian (hate speech) di media sosial. Kepala Riset Biokimia PT. Amanah Semesta Alam itu ditangkap karena mengunggah video bermuatan hate speech terkait pemerintah. Tamim ditangkap oleh Satgas Patroli Siber Bareskrim Polri pada hari ini pukul 00.05 WIB di Perumahan Adiloka, Neglasari, Kota Tangerang, Banten.
Pemilik akun YouTube Prof Tamim Pardede ini dinilai aparat menyebarkan konten video berbau SARA dan penghinaan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dari tangannya, polisi mengamankan sebuah laptop merek Lenovo, sebuah handphone merek Samsung yang terdapat akun YouTube dan video rekaman asli. Polisi menjerat pria 45 tahun tersebut dengan pelanggaran pasal Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Tamim Pardede sempat menjadi sorotan setelah mengaku mendapat gelar profesor dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Hal tersebut ditanggapi LIPI dengan bantahan. Seperti dilansir detikcom dari situs resmi LIPI, www.lipi.go.id, pada Selasa (28/2/2017), LIPI merilis keterangan pers berjudul 'LIPI Tidak Pernah Kukuhkan Tamim Pardede sebagai Profesor Riset'. Professor Muhammad Tamim Pardede melakukan banyak hal kontroversial salah satunya adalah menuduh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Pardede mengemukakan bahwasannya Jokowi mendukung komunis.
Tamim mengemukakan bahwa Bambang Tri penulis buku ‘Jokowi Undercover’, belum dapat dipersalahkan sebelum diadakannya tes DNA kepada Presiden Jokowi. Pardede mendukung Bambang Tri dan membantu pencetakan buku yang ditulis oleh Bambang Tri Mulyono. Pardede tidak takut dengan peluru yang katanya tidak memberi efek pada dirinya. Dia berani bertempur dengan seluruh orang di bumi sendirian karena mengaku memiliki kemampuan membunuh orang banyak sekaligus dan memiliki senjata yang lebih mematikan daripada peluru yang akan membunuh tanpa suara.
Walaupun penampilan Professor satu ini sedikit nyentnrik namun terbukti di usianya yang sekitar kurang lebih 44 tahun ini sudah melakukan banyak penemuan dan juga penilitian yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Dari penemuannya yang dapat mengubah campuran minyak jelantah dan juga air menjadi bahan bakar diesel. Karena dengan bahan bakar tersebut emisi yang dikeluarkan sangat ramah lingkungan. Tak sedikit masyarakat yang menyebutnya ‘Professor Gila’ dikarenakan penampilannya yang kurang mencerminkan seorang professor. Dan cara bicaranya yang terlalu vulgar dan blak-blakan juga menjadi salah satu pendorongnya.