Putri Mako dari Akishino (眞子内親王 Mako Naishinnō?, lahir 23 Oktober 1991) adalah anak sulung Pangeran Akishino dan Putri Akishino. Dia merupakan cucu perempuan pertama dari Akihito dan Michiko. Putri Mako menempuh pendidikan di sekolah bergengsi Gakushuin pada tahun SD, SMP, dan SMA-nya. Dia belajar bahasa Inggris di Perguruan Tinggi Dublin pada tahun 2010 dan Universitas Edinburgh pada 2012. Pada tahun 2014, dia lulus kuliah di Universitas Kristen Internasional (ICU) di Tokyo, mengambil jurusan seni dan penelitian warisan budaya, dan melanjutkan gelar masternya di Universitas Leicester di Inggris, mengambil jurusan pelayanan publik selama satu tahun.
Pada bulan Oktober 2011, Putri Mako berulang tahun ke-20, dan membawanya secara resmi menjadi anggota dewasa dari keluarga Kekaisaran Jepang, dan bergabung bersama anggota keluarga kekaisaran lainnya. Dia memiliki adik perempuan bernama Putri Kako, dan adik laki-lakinya, Pangeran Hisahito. Pada tanggal 24 Maret 2012, Putri Mako mengikuti upacara kedewasaan (seijin shiki) di gedung Akasaka Higashi di kawasan Minato, Tokyo, dan dihadiri oleh Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko.
Putri Mako (25), cucu tertua Kaisar Jepang Akihito (83), mengumumkan pertunangannya dengan seorang pria dari kalangan rakyat jelata. Laki-laki tersebut adalah Kei Komuro (25), teman sekelas Mako ketika menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan di seluruh negeri untuk mengumumkan pertunangannya, Putri Mako mengaku bahwa ia merasa sangat bahagia. Calon suami Mako bekerja di sebuah firma hukum. Ia pernah memenangi kontes promosi pariwisata yang menobatkannya sebagai "Prince of the Sea". Dalam penampilan resmi perdananya, Kei mengakui bahwa ia telah melamar Mako lebih dari tiga tahun lalu. Pertunangan keduanya pada awalnya direncanakan akan diumumkan pada Juli lalu. Namun, pasangan ini memutuskan untuk menundanya dengan pertimbangan bagian selatan Jepang tengah dirundung banjir parah.
Seorang pejabat Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang mengatakan pernikahan Putri Mako dan Kei akan berlangsung setelah musim panas 2018. Kelak ketika menikah dengan Kei, Putri Mako yang merupakan anak sulung dari Pangeran Akishino diharuskan untuk melepas gelar kebangsawanannya. Tradisi kontroversial tersebut tidak akan berlaku bagi kaum pria anggota keluarga kekaisaran Jepang. Kaisar Akihito dan dua putranya diketahui menikah dengan perempuan dari kalangan rakyat biasa. Kabar terkait rencana pernikahan Putri Mako dan Kei memicu kekhawatiran tentang masa depan kekaisaran Jepang mengingat jumlah keluarga salah satu kerajaan tertua di dunia tersebut terus menyusut.