H. Orang Kaya Arya Zulkarnain, SH, MM (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 24 Maret 1956; umur 61 tahun) adalah bupati Batubara yang menjabat pada periode 2008-2013 dan terpilih lagi untuk periode 2013-2018. Ia adalah bupati pertama di Indonesia, yang terpilih dua kali dari jalur independen. Ia menjalani pendidikan dasar di SD Harapan Medan dan lulus pada tahun 1968, kemudian ia melanjutkan di SMP Harapan (lulus 1971), lalu ia masuk ke SMA Negeri 4 Medan dan lulus 1975. Ia menjalani pendidikan tingginya di Universitas Sumatera Utara, di mana disana ia memperoleh gelar sarjana hukum (SH) pada 1987 dan memperoleh gelar magister manajemen (MM) pada tahun 2003.
Ia pernah menjabat di berbagai posisi di berbagai daerah di Sumatera Utara. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Sub bag Anggaran Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Medan pada tahun 1995, Pj. Kepala Bagian Keuangan Setdako Medan (1997) dan pada tahun 1998 menjabat sebagai Kepala Keuangan Setdako Medan. Pada tahun 2001 menjabat sebagai Kepala Sub Bag Tata Usaha Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Deli Serdang, Kepala Bagian Keuangan Setdakab Deli Serdang, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Deli Serdang (2002), Kepala Dinas Pendapatan Daerah Serdang Bedagai (2005), pada tahun yang sama ia diangkat sebagai pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Serdang Bedagai dan pada tahun 2007 Sebagai Plt. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Batu Bara.
Ia berhasil memenangkan pilkada di kabupaten Batubara yang baru terbentuk tersebut. Ia bersama wakilnya Gong Matua Siregar berhasil memenangkan pemilihan bupati yang diikuti oleh delapan calon tersebut dengan meraup suara sebesar 34%. Dan ia diangkat sebagai bupati Batubara untuk periode 2008-2013. Pada masa kepemimpinannya ia dinilai memiliki kinerja yang kurang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari banyak stafnya atau laporan atas dirinya yang tersandung masalah korupsi. Namun, pada pemilihan bupati 2013, bersama pasangannya Harry Nugroho ia berhasil menang dengan perolehan 65.899 suara atau 36,6 persen dari jumlah pemilih suara sah sebanyak 180.806 jiwa. Ia lalu diangkat kembali sebagai bupati untuk periode 2013-2018.