Dea Fadila Samarinda Liga Dangdut Wakil Kaltim

Biografi Profil Biodata Dea Fadila Novitasari Samarinda Lida Wakil Kaltim Dea Fadila Novitasari, perempuan 16 tahun ini memiliki suara yang merdu dan melengking. Sejak lima tahun, perempuan yang akrab disapa Dea ini senang bernyanyi. Pertama kali dia memberanikan diri mengikuti lomba menyanyi di tingkat Rukun Tetangga (RT), merayakan lomba 17 Agustus. “Pertama kali ikut lomba dan dapat juara dua. Walau hanya di tingkat RT tapi rasanya sangat menyenangkan,” tutur siswa SMK Negeri 20 Samarinda itu, Senin (4/12).

Tak puas di situ, Dea semakin giat berlatih dan mengikuti banyak lomba menyanyi. Mulai dari lomba antar sekolah se-Kalimantan Timur, hingga lomba di tingkat nasional. Setiap perlombaan, dia mengaku, tak selalu menang. Namun, kekalahan tidak mematahkan semangatnya, dia malah semakin terpacu mengikuti lomba yang lain. “Saya ingin meraih impian untuk bisa lolos dalam ajang bergengsi secara nasional. Salah satu ajang yang berkali-kali saya ikuti adalah Dangdut Academy II pada 2014, di Makassar. Saat itu saya hanya masuk 30 besar. Tahun selanjutnya lagi ikut Dangdut Academy III, dan masuk sembilan besar. Saat itu, saya mendapat golden ticket ke Banjarmasin,” kisahnya bersemangat.

Dea kembali mengikuti Dangdut Academy IV di tiga kota, yaitu Makassar, Semarang, dan Jakarta, mewakili Samarinda. Tapi, dia gagal lolos ke babak selanjutnya. “Meskipun saya gagal di beberapa ajang tersebut. Namun, karena impian saya ingin membanggakan kedua orangtua, makanya saya terus mencoba, lalu mengikuti lagi ajang liga dangdut Indonesia 2017 di Balikpapan,” tutur perempuan kelahiran Samarinda itu. Karena kegigihannya, Dea pun berhasil menjadi salah satu dari lima duta liga dangdut Indonesia Kaltim, dan terpilih menjadi satu-satunya wakil yang lolos ke Jakarta dalam waktu dekat ini, dan akan mengikuti audisi selanjutnya.

“Saya sangat senang sampai di titik ini. Tapi, langkah yang saya jalani belum selesai, karena masih ada audisi yang harus dihadapi. Tapi, demi impian saya tidak mau menyerah. Dengan mengikuti ajang bergengsi tersebut, saya ingin membuktikan kepada orangtua, jika saya bisa membanggakan mereka melalui hobi saya,” jelasnya. Perempuan berambut sebahu itu mengatakan, tidak ada kerja keras yang tidak membuahkan hasil. Kemenangan adalah bonus, tapi proses untuk menuju meraihnya adalah pengalaman yang sangat luar biasa, dan akan dijadikan pelajaran serta motivasi dalam hidup.