Sri Rahayu adalah salah satu kontestan Liga Dangdut Indonesia (LIDA) perwakilan Sulawesi Barat. Penyanyi berparas manis yang satu ini mulai banyak dibicarakan oleh pecinta musik di sulawesi barat ini. Selain karena suaranya yang merdu, wajah dan gaya khasnya yang manja serta keramahan dalam bergaul menjadikannya banyak yang mendukung di LIDA. Beberapa buah lagu yang sempat dinyanyikan dan di kirim ke Youtube sempat menghipnotis para pendengar. Dengan suara merdunya mengantarkan namanya sebagai salah satu peserta Liga Dangdut besar setingkat LIDA.
Sry Rahayu dilahirkan pada tanggal 01-07 2002 di dusun Pasada, Kelurahan Singkep, Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Ayah Sry Rahayu bernama Makmur yang bekerja sebagai seorang petani dan ibunya bernama Harpia seorang IRT. Sry Rahayu adalah putri bungsu dari tiga bersaudara. Ia memiliki kakak pertama bernama Dewi Maryam yang juga memiliki suara yang merdu dan kakak ke duanya bernama Yustika Marhama. Musik bagi keluarga Sry Rahayu sudah tidak asing lagi. Karena kakek dari ayahnya adalah penyanyi yang dikenal pada zaman lagu ‘Kecapi’ (lagu budaya PUS)
Kakak pertama Sry Rahayu sebagai guru penyanyinya. Ia rajin membimbing Sry Rahayu untuk mengasah bakat musiknya. Sejak kelas 6 Sekolah dasar ia mulai diajak kakaknya tampil dipanggung-panggung Electone. Sry Rahayu sendiri sangat mengidolakan banyak penyanyi-penyanyi seperti Elvi Sukaesih dan Ikke Nurjannah. Sejak kecil, Sry Rahayu gadis cantik ini sudah menggemari musik. Sry Rahayu beragama Islam, ia mendapatkan informasi bahwa dirinya lolos Audisi Liga Dangdut Indonesia dari Pihak Indosiar pada saat mewakili Sulawesi Barat dalam Lomba LASQI (Lembaga Qasidah Indonesia) yang digelar di sumatera.
Sejak kecil cita-cita Sry Rahayu ingin menjadi seorang Presenter dan penyanyi terkenal. Sementara kakak pertamanya bercita-cita jadi dokter dan intertaiment namum karena terkendala dengan biaya, akhirnya impian jadi dokter pun terkuburkan setelah putus kuliah dari Akper patimah mamuju. Sry Rahayu dan Dewi Maryam adalah anak yang soleha. Ia menjadi tulang punggung keluarganya dengan modal suara. Sejak SD, Sry Rahayu diajak kakaknya ikut menyanyi dari panggung ke panggung. Dewi Maryam sendiri pertama kali ikut menyanyi pada tahun 2010. Pada saat itu ia mendapat honor Rp. 50 ribu.
Selain menghidupi keluarganya, Honor yang didapatkan juga menjadi biaya sekolah Sry Rahayu dan biaya Kuliah Dewi Maryam itu sendiri. Hasil yang didapatkannya mereka tabung. Itu dia lakukan karena ayahnya sudah tidak bisa bertani lagi atas penyakit yang di deritanya. Sry Rahayu dan Dewi Maryam rela banting tulang demi keluarganya. Bahkan tidurnya pun berkurang jika sedang manggung di pelosok-pelosok. Selain pulang larut malam, ia pun harus segera bangun pagi untuk berangkat ke sekolah yang jaraknya puluhan Kilo meter. Selain memiliki suara yang merdu, talenta Sry Rahayu juga terlihat dari sisi menari. Ia juga sering tampil menari dibeberapa kegiatan lomba tari tingkat desa hingga tingkat kecamatan.
Kegigihan dan kecintaan Sry Rahayu terhadap musik tidak sia-sia. Selain dapat membiayai keluarga dan sekolahnya, ia pun beberapa kali mendapatkan juara lomba menyanyi. Seperti halnya lomba yang digelari tahun lalu di Makodim 1418 mamuju. Ia menjadi pemenang utama mesti sangat bersedih. Karena pada malam ia tampil, dirinya dikejutkan suara dari hanphone miliknya yang memintanya segera pulang karena ayahnya masuk Rumah Sakit. Saat itu ia penuh dilema sehing harus tampil sendiri setelah ditinggal pulang oleh kakaknya. Namun atas perjuangan dan suara yang dimiliki sehingga bisa menjadi pemenang lomba.
Kontes Liga Dangdut Indonesia yang akan diikutinya diketahui lewat televisi. Ia tidak perna mengira akan bisa lolos Audisi setingkat LIDA. Selain dirinya, ibunya pun tidak perna membayangkan jika putri bungsunya yang masih duduk di kelas 3 SMP ini akan lolos seleksi audisi. Pada tanggal 25 Februari 2018 nanti, Sry Rahayu akan tampil dan berjuang mengharumkan nama Sulawesi Barat. Dirinya akan menyanyikan dua buah lagu yang sudah disiapkan oleh Pihak Indosiar yakni Cinta Berpayung Hujan yang dipopulerkan oleh Ikke Nurjanna, dan Seujung kuku. Harapan Sry Rahayu sendiri dapat mengharumkan Sulawesi Barat, dengan itu ia memohon doa dan dukungan Masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Sulawesi barat.