Dilla Fadiela kelahiran Bandung, 24 Juli 1993 adaah Puteri Indonesia 2018 wakil Jogjakarta. Dengan alasan melatih keberanian Dilla kecil yang pemalu, ibunya, Murniati (52), mendaftarkannya di sekolah model Samurai Pro, Yogyakarta. Ia masih TK kala itu. Sayang, saat ia masuk SD, kursus modelingnya terhenti, karena ia harus pindah mengikuti ibunya yang ditugaskan bekerja di Surabaya. Lalu, di bangku SMP, saat mereka pindah ke Semarang, Jawa Tengah, ia kembali melakukan aktivitas modeling dengan mengikuti berbagai lomba tingkat sekolah.
Merasa modeling sebagai salah satu passion-nya, maka saat di SMA, ia kembali memperdalam ilmunya dengan belajar lagi di Samurai Pro dan Yam Modeling, Yogyakarta. “Sejak itulah saya mulai mengikuti fashion show profesional. Tidak hanya di Yogya, tapi juga di beberapa kota lain, seperti Solo dan Semarang,” kata alumnus SMA Negeri 11 Yogyakarta ini. Perjalanan Dilla menekuni modeling tidaklah selalu mulus. Banyak sekali kerikil kecil yang bisa membuatnya terjatuh. Di awal kuliah tahun 2012 lalu misalnya, anak pertama dari dua bersaudara ini hampir saja meninggalkan dunia modeling karena merasa jenuh. Tawaran pekerjaan sedikit, dan tugas-tugas kuliah menumpuk.
Pengalamannya pun bertambah saat mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya ini mengikuti ajang Wajah Femina pada tahun 2014. Tidak puas langkahnya terhenti pada tahap semi finalis, ia pun kembali berkompetisi pada ajang yang sama pada tahun 2016. Model Yogyakarta yang kerap tampil mengenakan kebaya untuk pemotretan atau fashion show ini pernah terpilih menjadi Pemenang Kategori Busana Nasional Wajah Femina (WF) 2016. Dia gagal menjadi finalis di ajang WF 2014 lalu yang hanya mampu sampai peringkat 40 besar.
Wanita pemilik tinggi badan 174 cm dan berat 54 kg ini mengaku, kini cara berpakaiannya pun sangat ia jaga, tidak lagi sembarangan serta bersikap dewasa. Dalam acara Boyolali Fashion Show, akhir Desember 2016 lalu, ia pun berkesempatan mengenakan kebaya karya Anne Avantie. Lalu pada Februari 2017, ia dipercaya Kementerian Pariwisata RI tampil sebagai model dalam majalah Pesona Indonesia edisi pertama, yang pemotretannya mengenakan kebaya di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.