Ustadz Arafat Abdulghani Mohammed atau Arafat Mahnabi Al Yamani adalah Imam Shalat yang viral karena Tetap Bertahan Meski Masjid Dihantam Gempa Dahsyat di Lombok. Arafat bukanlah imam tetap di masjid yang terdapat di Jl Imam Bonjol Denpasar Bali itu. Menurut keterangan jamaahnya, Arafat kadang datang dan pergi. Bacaan Al Quran-nya yang fasih dan kedalaman ilmu agamanya menjadikan warga mempercainya sebagai imam setiap kali ia datang ke masjid itu. Arafat juga menolak dipublikasikan lebih karena takut riya.
Ustadz Arafat merupakan pria keturunan Yaman dan tidak bisa berbahasa Indonesia. Ustadz Arafat mengaku dia menyadari bahwa saat itu sedang gempa. Namun dia memilih untuk tetap melanjutkan salat. Bahkan ustadz Arafat mengira bahwa itu adalah akhir hidupnya. "Tentu saja saya sadar dan merasa goncangan yang terjadi bahkan sempat berpikir bahwa itu adalah akhir hidup saya seandainya terjadi sesuatu. Tapi saya pasrah kepada Allah sehingga beliau (Ustadz Arafat) memilih melanjutkan saja salatnya itu," terang Ustadz Deden Sajidin selaku penerjemah.
Dalam bahasa Arab, Ustadz Arafat mengatakan sama sekali tidak ada pikiran untuk pergi menyelamatkan diri. Ustadz Arafat mengutip sebuah ayat alquran yakni surat Az-Zariyat ayat 50. Ayat tersebut berarti "Maka kembalilah kepada Allah. Seseungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata untukmu." Dia pun mengatakan "Sama sekali tidak terbesit pikiran untuk melarikan diri bahkan kalaupun kabur kemana kita bisa pergi sementara kalau mau kabur, pergilah menuju Allah," kata Ustadz Arafat yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Ustadz Deden.
Ustadz Arafat memiliki sebuah prinsip yakni jika ajal telah tiba, seseorang tidak akan bisa lari ke manapun. "Beliau punya prinsip entah kabur atau bertahan seandainya ajalnya pada saat itu maka tentu tidak akan bisa lari juga," kata Ustadz Deden menerjemahkan kalimat Ustadz Arafat. "Semua akan mendapatkan nasibnya meskipun dalam keadaan yang berbeda-beda," terang Ustadz Arafat. Gempa yang dia rasakan saat menjadi imam masjid itu menjadi gempa hebat yang dia rasakan. Selama di Yaman, Ustadz Arafat pernah merasakan gempa namun tidak sedahsyat saat di Bali.
Ustadz Arafat juga mengetahui jika videonya bertahan salat menjadi viral di berbagai media sosial. Namun dia merasa biasa saja. Daripada mengulas tentang sosoknya, Ustaz Arafat mengingatkan agar tidak lupa dengan korban gempa yang memerlukan bantuan. “Dalam kejadian ini daripada membahas orang yang viral jangan sampai lupa memberikan bantuan kepada korban,” kata Ustadz Arafat yang diterjemahkan Ustadz Deden.