Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi adalah Dubes Arab Saudi untuk RI. Cuitan Duta Besar Arab Saudi, Osamah Muhammad Al Shuaibi menuai polemik dari Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) terkait reuni akbar 212. Melalui akun Twitter @Os_alshuibi yang ia tulis pada (2/12/2018). Mulanya, Osamah menuliskan bahwa reuni akbar 212 merupakan reaksi atas pembakaran bendera tauhid yang terjadi sebulan yang lalu. Lantas, cuitan tersebut menuai polemik dan beredar capture di berbagai media sosial.
Selang beberapa menit, cuitan osamah tersebut telah dihapus dan ia menuliskan cuitan kembali. Osamah menuliskan cuitan keduanya dalam bahasa Arab. Osamah menuliskan bahwa reuni akbar 212 adalah kegiatan dalam rangka persatuan dan menjaga keamanan nasional. Osamah menuliskan bahwa kegiatan tersebut dihadiri Anies Baswedan, calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Kemudian Osamah mengimbau kepada warga Saudi yang ada di Jakarta untuk tidak mendekati daerah macet di sekitar Monas.
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor meminta Menteri Luar Retno Marsudi untuk menggunakan koresponden diplomatik guna meminta klarifikasi dan permohonan maaf dari Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al-Suaibi. Permintaan klarifikasi itu sehubungan dengan materi unggahan Dubes Arab Saudi di akun Twitter. Permintaan itu disampaikan GP Ansor melalui surat tertanggal 3 Desember 2018. Pimpinan Pusat GP Ansor merujuk kepada pernyataan Osama sebagaimana diunggah pada suatu akun Twitter pada Ahad, 2 Desember 2018, pukul 13.05 WIB.