Deasy Tuwo (44) seorang karyawan wanita CV Yosiki di Desa Ranowangko (wilayah Tanawangko), Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulut dimakan Buaya berukuran super besar bernama Merry pada Jumat (11/1/2019) siang waktu setempat. Merry Supit (36) mantan pekerja CV Yosiki mengatakan buaya tersebut diberi nama Merry karena dia yang memberi makan buaya tersebut sebelum Deasy. Merry juga mengungkapkan umur buaya tersebut diperkirakan sekitar 20 tahun. Pasalnya buaya tersebut sudah ada saat dia masuk kerja pada tahun 2000 silam. Mr Ochiai warga negara Jepang pemilik buaya yang menerkam Deasy Tuwo tak ada di lokasi kejadian di Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, belum tahu keberadaannya. Pemilik perusahaan CV Yosiki tak hanya memelihara buaya tapi juga ikan arwana dan pembibitan mutiara.
Erling Rumengan (37) wakil kepala jaga VII, Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa kaget saat menemukan jasad Deasy Tuwo (44) warga Suluun, Minahasa Selatan di dalam kolam penangkaran buaya pada Jumat (11/1/2019). Erling memang sedang mencari keberadaan korban yang juga Kepala Laboratorium CV Yosiki pada pagi itu. Dia mencari dan mengecek ke lokasi CV Yosiki, perusahaan pembibitan mutiara milik warga negara Jepang, Mr Ochiai. Dia bersama rekannya mengecek ke dalam lokasi perusahaan kemudian masuk ke dalam areal perusahaan pembibitan mutiara tersebut sesampainya di dalam tidak ada orang yang ditemukan. Namun, mereka melihat ada benda terapung yang menyerupai tubuh manusia berada diatas kolam tempat peliharaan seekor buaya.