Titi Wati Penderita Obesitas Kalimantan Tengah

Biografi Profil Biodata Titi Wati Penderita Obesitas Kalimantan TengahTiti Wati (37) penderita obesitas yang tinggal di Jalan G Obos XXV Gang Bima, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekanraya, Palangkaraya, Kalteng ini akhirnya dievakuasi, Jumat (11/1/2019). Meski sebelumnya sang suami sempat melarang istrinya menjalani operasi kini suami dan keluarganya merasa lebih aman dengan keberadaan Titi Wati di rumah sakit. Titi menjelaskan bahwa obesitas yang dideritanya diduga karena kelebihan hormon. Secara pola makan Titi mengaku tak ada yang salah, namun ia tak memungkiri jika ia memang sering mengonsumsi makanan kurang sehat setiap hari.

Titi mengaku bahwa ia sudah selama 6 tahun mengalami kenaikan berat badan hingga 350 kilogram. Dulu sebelum menjadi gemuk seperti sekarang, Titi memiliki tubuh ideal. Namun seiring berjalannya waktu dengan gaya hidup yang kurang sehat, berat badan Titi terus bertambah. Bahkan melihat kondisinya kini, Titi sempat meminta sang suami untuk menikah lagi dengan wanita lain. Sebanyak 20 anggota relawan dan anggota pemadam kebakaran berhasil mengevakuasi Titi menggunakan tandu dalam waktu satu jam. Titi pun telah berhasil evakuasi dari dalam rumahnya ke RS Doris Sylvanus, Palangkaraya.

Sebelumnya, petugas berencana akan membongkar bagian depan rumah Titi yang terlalu kecil untuk proses evakuasi. Namun dalam pelaksanaannya, petugas hanya menjebol jendela depan rumah Titi. Wakil Direktur RS Doris Sylvanus Palangkaraya, dr Theodorus Sapta Atmadja, mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan kamar khusus. Kamar ini dilengkapi dengan dua alternatif kasur yakni dengan ranjang dan diatas lantai, serta menyiapkan semua peralatan yang bisa mobile untuk pemeriksaan pasien. Titi Wati dan pihak keluarga sepakat menurunkan berat badan dengan melakukan operasi. Operasi pemotongan lambung atau pengecilan lambung yang akan dilakukan oleh belasan dokter ahli yang didatangkan dari Bali dan dokter ahli dari Kalteng.

Wanita beranak satu ini, Sabtu (12/1/2019) menjalami beberapa pemeriksaan sebelum dilakukan tindakan oleh tim dokter yang berjumlah 16 orang. "Hari ini, kami timbang dia secara objektif disaksikan pihak rescue, ternyata berat riilnya 220 kilogram," ujar Wakil Direktur RS Doris Sylvanus Palangkaraya, dr Theodorus Sapta Atmadja. Dikatakan Theo, dengan demikian kabar bahwa perkiraan beratnya sebesar 350 kilogram teryata kurang dari itu.