Eka Tjipta Widjaja yang lahir dengan nama Oei Ėk-Tjhong di Quanzhou, Fujian, Tiongkok, 27 Februari 1921 – meninggal di Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 26 Januari 2019 pada umur 97 tahun adalah pendiri Sinar Mas Group, yang merupakan salah satu konglomerat terbesar pada masa Orde Baru. Bank andalannya, BII atau Bank Internasional Indonesia, mendanai banyak usahanya yang lain yang menjadikannya sebagai raja kopra pada waktu itu. Pada tahun 2011 menurut Forbes, Eka Tjipta menduduki peringkat ketiga orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$8 miliar. Kemudian pada tahun 2018, dia tercatat memiliki aset senilai US$13,9 miliar (Rp 201,5 triliun) dan menduduki peringkat kedua orang terkaya di Indonesia menurut penghitungan Globe Asia.
Eka Tjipta Widjaja terlahir dengan nama Oei Ek Tjhong ; Hanzi Tradisional: 黃奕聰; Hanzi Sederhana: 黄奕聪; Pinyin: Huáng Yìcōng; Pe̍h-ōe-jī: Ûiⁿ E̍k-chhong : pada tahun 1921 di Quanzhou, Provinsi Fujian (Hokkian), Tiongkok. Dia adalah putra dari seorang pedagang yang berpusat di Sulawesi. Dia pindah ke Indonesia ketika berusia 9 tahun, dan mulai menjual biskuit pada usia 17 tahun. Eka Tjipta Widjaja Widjaja menerima gelar Doktor kehormatan dalam bidang Ekonomi dari Pittsburg State University. Eka Tjipta menikah dengan tujuh istri dan memiliki lebih dari 30 anak. Eka Tjipta meninggal dunia pada 26 Januari 2019 dalam usia 97 tahun di kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat dan disemayamkan di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.