Nurhadi-Aldo adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden fiktif sebagai sarana sindiran politikus dan pemerintah dengan meme. Poster Nurhadi-Aldo tampak seperti pasangan politikus yang sungguh-sungguh ingin memikat para pemilih: dua pria setengah baya bersongkok, dengan nama partai dan slogan kampanye. Mereka diusung oleh "Koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asyik". Nurhadi-Aldo adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden fiktif yang diciptakan oleh sekelompok anak muda yang merasa gerah dengan kampanye hitam yang banyak terjadi di panggung politik Indonesia.
Meskipun Nurhadi-Aldo adalah pasangan fiktif, Nurhadi benar-benar ada yaitu seorang tukang urut yang berasal dari Mejobo, Kabupaten Kudus. Nurhadi sudah dikenal di komunitas shitposting karena kebiasaannya mempromosikan jasa pijat, dan beraneka macam foto diri. Dia dipakai sebagai wajah akun Nurhadi-Aldo ini dengan sepengetahuannya, meskipun dia tidak ikut menentukan isi kampanyenya. Tim Sukses Nurhadi-Aldo menyatakan tidak mengambil keuntungan finansial dari populernya akun ini. Sedangkan Nurhadi tidak ikut campur dalam program kampanye dan materi yang ada di akun-akun Nurhadi-Aldo. Adapun Aldo adalah tokoh fiktif. Wajah Aldo adalah gabungan dari wajah seorang politikus dan seorang lain. Sosok Aldo berasal dari guyonan di komunitas shitpost. Ke depan, Nurhadi-Aldo masih akan tetap mewarnai media sosial.
Kampanye Nurhadi-Aldo adalah cara mereka menyampaikan kritik untuk pemerintah dan politisi di Indonesia. Pesan itu, adalah untuk meminta masyarakat Indonesia tidak gampang dipengaruhi oleh politisi yang membuat warga jadi terpecah belah dan saling bermusuhan. Permusuhan antara rakyat itu, kata dia, terutama bisa diamati melalui media sosial. Beberapa komentar yang menyinggung pasangan calon presiden dan wakil presiden, segera ditolak oleh pembaca lain. Akun ini pun kerap kali dikaitkan dengan salah satu calon presiden, dan dituduh sebagai sebuah pengalihan isu. Tim Sukses yang terdiri atas beberapa pengelola akun candaan, meme dan shitpost ini pun belum pernah bertemu satu sama lain. Setelah memutuskan untuk "berkoalisi", semua komunikasi dilakukan via online. Meski demikian, mereka punya pembagian tugas yang jelas. Siapa yang bertugas mendesain, membuat strategi marketing, maupun menjadi editor. Hal-hal yang ingin disampaikan, diselipkan dalam humor, dan pesan pesan tersembunyi dibungkus dalam candaan.