Ermina Zaenah (lahir di Jambi, 11 November 1928) dab Ratna Ruthinah (lahir di Semarang, 10 April 1928) adalah dua aktris pemeran Indonesia berumur 90 tahun yang terkenal di era tahun 1950-1960an. Zaenah menamatkan pendidikan beliau sehingga ke peringkat sekolah rendah, tetapi tidak lama lagi memberi tumpuan kepada kerjaya dalam hiburan. Selain beraksi di sandiwara pentas, Zaenah mengetuai kumpulan muziknya, Los Suita Rama, dan mempersembahkan tarian topeng.
Pada tahun 1951 Zaenah memasuki industri filem. Asalnya beliau mempersembahkan dalam penerbitan oleh beberapa syarikat, termausk Golden Arrow, Bintang Surabaya milik Fred Young, dan Tan and Wong Bros. Pada 1953 beliau berhijrah ke Persari milik Djamaluddin Malik, membintangi beberapa filem di syarikat itu, termasuk Supir Istimewa, Pegawai Tinggi, (dipetik oleh Film Varia sebagai peluang terbesar Zaenah untuk meraih kemasyhuran domestik serupa dengan Titien Sumarni) dan Bintang Baru.
Pada 1960an, ketika industri filem tempatan menderita, Zaenah bergerak ke belakang kamera. Beliau bekerja sebagai penerbit kepada empat filem: Kamar 13 (1961), Lagu dan Buku (1961), Bakti (1963), dan Ekspedisi Terakhir (1964).[3] Beliau kembali ke teater untuk tempoh yang singkat apabila beliau menjelajah Jawa bersama kumpulan Sapta Daya. Rakan pelakon beliau semasa jelajah itu termasuk Astaman, Awaluddin, dan M. Budharasa. Menjelang 1970an, Zaenah bekerja sebagai usahawan. Sepanjang kerjayanya selama 14 tahun, Zaenah berlakon dalam 13 filem. Beliau juga menerbitkan empat penerbitan.
Bengawan Solo merupakan film Indonesia yang dirilis pada 1949 yang disutradarai oleh Jo An Tjiang. Film ini dibintangi antara lain oleh Rd Mochtar, Sofia WD, Moch. Mochtar, Rd Dadang Ismail, Sa’dijah, S. Waldy, Komariah, Ratna Ruthinah, dan Churiani. Ada juga film Gadis Desa adalah sebuah film komedi Indonesia tahun 1949[a] yang ditulis dan disutradarai Andjar Asmara. Dibintangi Basuki Djaelani, Ratna Ruthinah, Ali Yugo, dan Djauhari Effendi, film ini menceritakan kisah romantis seorang gadis desa yang diculik untuk menjadi istri kedua seorang hartawan. Film yang diproduksi oleh perusahaan milik Belanda ini diakui sebagai film pertama yang melibatkan calon "bapak perfilman Indonesia" Usmar Ismail.
Bermain Dengan Api adalah film Indonesia yang yang dirilis pada tahun 1952 dengan disutradarai oleh Tan Sing Hwat. Film ini dibintangi antara lain oleh A. Hamid Arief dan Ratna Ruthinah serta Ermina Zaenah. Film yang menceritakan seorang Janda Susilowati (Ratna Ruthinah) yang bingung, karena didesak pemilik rumah untuk melunasi tunggakan sewa rumahnya selama enam bulan dan teracam diusir dari rumah kontrakan. Dia pun memasang iklan mengaku gadis kaya dan Abdullah (Udjang) berniat melamar sebab dia sedang kesulitan uang. Di ujung acara penukaran cincin, muncullah pemilik rumah bersama polisi untuk mengusir Susilowati, janda yang mengaku masih gadis itu.