Dr. Anwar Usman, S.H., M.H. (lahir di Bima, 31 Desember 1956; umur 62 tahun) adalah seorang hakim konstitusi yang menjabat sebagai Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi ke-5. Anwar Usman Mengawali karier sebagai seorang guru honorer pada 1975. Sukses meraih gelar Sarjana Hukum pada 1984, Anwar mencoba ikut tes menjadi calon hakim. Keberuntungan pun berpihak padanya ketika ia lulus dan diangkat menjadi Calon Hakim Pengadilan negeri Bogor pada 1985. Di Mahkamah Agung, jabatan yang pernah didudukinya, di antaranya menjadi Asisten Hakim Agung mulai dari 1997 – 2003 yang kemudian berlanjut dengan pengangkatannya menjadi Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung selama 2003 – 2006. Lalu pada 2005, dirinya diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan tetap dipekerjakan sebagai Kepala Biro Kepegawaian.
Sidang sengketa Pilpres 2019 akan digelar oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada 14 Juni mendatang. Hal tersebut tentu saja bakal membuat perhatian masyarakat akan tertuju pada MK, sebab MK-lah yang pada akhirnya menentukan siapa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memenangkan Pilpres dan berhak dilantik menjadi presiden-wakil presiden Indonesia untuk masa jabatan 2019-2024. Dalam kondisi sorot lampu yang semuanya mengarah pada MK, sosok ketua MK Anwar Usman mau tak mau bakal menjadi pusat perhatian. Sebagai Ketua MK, Anwar akan menjadi satu dari sembilan hakim yang akan menangani sengketa hasil pilpres 2019. Sosok yang menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2018-2020 sejak 2 April 2018 melalui pemungutan suara oleh sembilan hakim konstitusi ini bukanlah sosok sembarangan. Sebelumnya, dia sudah dua periode menjabat sebagai wakil ketua MK.
Banyak yang meragukan independensi MK di bawah kepemimpinannya, utamanya dari kubu pendukung Prabowo. Maklum, selain karena memang banyak pendukung Prabowo yang tak percaya dengan instrumen pemerintah, juga karena sempat beredar luas foto Anwar Usman yang bersalaman dengan Jokowi dengan pose agak menunduk. Pose tersebut oleh banyak orang dinarasikan sebagai bentuk kepatuhan Anwar kepada Jokowi. Anwar sendiri sudah menjamin bahwa independensi MK tak perlu diragukan. Ia mengatakan bahwa dia dan delapan hakim lainnya hanya tunduk pada konstitusi dan hanya takut pada Allah SWT, bukan pada Jokowi atau pihak lainnya.