Nurul Naila Husna mengawali karirnya di bidang MC & Public Speaking. Anak bungsu dari 5 bersaudara ini merupakan lulusan Sarjana Psikologi sebuah Universitas swasta di Jakarta. Awalnya menggeluti dunia MC karena tawaran untuk tampil di kampus sebagai MC Dekan Fakultas, lalu kemudian merambah sebagai MC produk, formal, dan non formal. Ketertarikan di bidang entertaint mulai digelutinya sewaktu membintangi salah satu produk obat mag sebagai supporting talent. Setelah itu, ia mengikuti kursus dan mendalami ilmu di bidang Presenter & Public Speaking. Beberapa tayangan pernah dibawakannya seperti tayangan Senyum Anak Indonesia (tv edukasi), Gowes (antv), TVRI Sport (TVRI), dan MAMD (metro tv).
Presenter Metro TV Naila Husna menyukai kegiatan yang melibatkan orang banyak. Meski hal itu menjadi hobi yang ditekuni melalui banyak kegiatan, Naila tidak melupakan keinginan orangtua agar dia menekuni bidang akademik psikologi. Baginya, kebahagiaan orangtua dan keluarganya merupakan yang utama. Naila pun menjalani kuliahnya dengan serius dan nyaman walaupun harus mengesampingkan cita-cita dan hobinya sejak kecil. Selain mengasah kemampuan komunikasinya dengan berbagai aktivitas kemahasiswaan, wanita yang gemar bertualang itu juga mencari ilmu di luar kampusnya. Dia tidak sungkan untuk ikut casting film hingga melamar untuk magang sesuai dengan konsentrasi pendidikannya, tapi sekaligus belajar ilmu komunikasi.
Dia juga mengaku tertarik dengan dunia sepak bola. Dia juga suka mengamati perilaku pendukung bola di Tanah Air. Menurut dia, terdapat korelasi yang cukup signifikan antara perilaku pendukung klub sepak bola dan banyak orang di sebuah pertandingan bola. Banyaknya pendukung klub sepak bola di berbagai daerah membuat hal itu sangat riskan terjadi. Dalam beberapa kali pertandingan terjadi beberapa pendukung yang agresif sehingga menyebabkan permusuhan dan lebih lanjut melukai orang lain baik secara fisik maupun verbal. Perempuan yang punya hobi berenang itu menilai perilaku pendukung klub sepak bola masa kini sudah tidak seagresif dulu. Pemahaman yang diberikan organisasi yang menaungi para pendukung ini efektif menekan perilaku yang mengarah ke tindak kekerasan.