Kolonel Harry Setiawan - Dansatsel di KRI Nanggala 402

Biografi Profil Biodata Kolonel Harry Setiawan Dansatsel di KRI Nanggala 402Kolonel Harry Setiawan adalah Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Komando Armada (Koarmada) II. Kolonel Harry merupakan salah satu dari empat non anak buah kapal (ABK) yang ada di KRI Nanggala 402. Kolonel Harry merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang dibesarkan dari keluarga TNI Angkatan Udara. 

Ibu kandung Kolonel Harry, Ida Farida berdomisili di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Kolonel Harry mengenyam bangku pendidikan SMA di Depok, dan masuk ke akademi militer yang lulus pada 1997. Kolonel Harry kemudian menikah dan kini dikaruniai empat anak. Bersama keluarganya, ia berdomisili di Surabaya, Jawa Timur, tepatnya di Kompleks TNI AL Gedangan. 

Kolonel Harry dikenal sebagai sosok yang cerdas dan disiplin. Hal itu yang membawanya dipercaya sebagai Dansatsel Koarmada II sejak 6 Maret 2021. Beliau sosok yang supel dan pandai bergaul serta pribadi yang sangat dekat dengan keluarga dan sayang kepada orangtuanya. Setiap mau berangkat berlayar, dia selalu pamit termasuk sempat pamit untuk ikut latihan tempur pada Senin (19/4/2021). Mohon doa restu katanya ada latihan penembakan torpedo yang kedua, mudah-mudahan lancar dan selamat.
Diberitakan, Kapal Selam Nanggala hilang kontak saat sedang melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT kepala latihan di daerah latihan kapal selam TNI AL di laut Bali. KRI Nanggala 402 izin menyelam ke Komandan gugus tugas penembakan (Danguspurla II) sesuai prosedur untuk selanjutnya kapal menyelam untuk melaksanakan penembakan, Rabu (21/4/2021) pukul 03.00 WIB. Namun, saat hendak melepaskan tembakan, komunikasi dengan KRI Nanggala 402 terputus dan dinyatakan hilang. 

Ibundanya Ida langsung bertolak ke Surabaya ketika mengetahui putranya turut dalam kapal selam yang hilang itu. Keluarga yang berada di Depok dan daerah lain pun hanya bisa menunggu kabar baik. Pihak keluarga dan kerabat, telah menggelar doa dengan harapan semua awak di kapal selam tersebut dapat ditemukan. TNI AL bersama pihak terkait mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mencari kapal selam tersebut. Keadaan semakin mengkhawatirkan karena hingga 72 jam batas cadangan oksigen di dalam KRI Nanggala-402, kapal tersebut belum juga ditemukan.