PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) merupakan anak usaha PT Kimia Farma Apotek yang sahamnya dimiliki BUMN farmasi. PT Kimia Farma Diagnostika mengoperasikan jaringan laboratorium kesehatan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Dalam struktur organisasinya, Anak usaha dari PT Kimia Farma yang lebih dikenal dengan Kimia Farma Lab ini tercatat memiliki dua orang direksi. Pertama, direktur utama yang dijabat oleh Adil Fadilah Bulqini. Kedua, direksi lainnya yakni Ilham Sabariman yang menjabat sebagai Direktur Keuangan, Umum, dan SDM yang juga diplot sebagai direktur pada 12 Maret 2015.
Sebagai seorang pejabat, Adil Fadilah Bulqini wajib melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), jumlah harta kekayaan milik Adil Fadilah Bulqini mencapai Rp3.139.204.874 per 3 Februari 2021. Aset berupa satu bidang tanah dan bangunan menyumbang sebagian harta kekayaan milik Adil Fadilah Bulqini, yaitu Rp1,7 miliar. Selanjutnya, ia memiliki aset berupa harta bergerak lainnya Rp72.250.000, kas dan setara kas Rp555.954.874, serta harta lainnya Rp508.500.000. Aset lain yang dimiliki Adil Fadilah Bulqini nerikutnya adalah dua unit mobil dan satu unit motor senilai Rp302.500.000.
Adil Fadilah Bulqini baru saja dipecat sebagai Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Pemecatan terhadap Adil merupakan buntut dari kasus penggunaan alat rapid test bekas di Bandara Kualanamu (KNIA) Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu. Menteri BUMN Erick Thohir sudah mengeluarkan surat pemecatan kepada seluruh direksi. Erick menegaskan bahwa apa yang terjadi di Kualanamu adalah persoalan yang mesti direspons secara profesional dan serius. Menurutnya, setelah melakukan penilaian secara terukur dan berlandaskan semangat good corporate governance, maka langkah tegas mesti diambil. Selain pengusutan oleh polisi, saat ini seluruh lab-lab yang dioperasikan perseroan juga tengah diperiksa auditor independen.