Profil Herman Deru - Gubernur Sumatera Selatan

Biografi Profil Biodata Herman Deru ayah Percha Leanpuri instagram ig Gubernur Sumatera Selatan Wikipedia IndonesiaH. Herman Deru, S.H., M.M. (lahir di Belitang, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatra Selatan, 17 November 1967; umur 53 tahun) adalah Gubernur Sumatra Selatan yang menjabat sejak 1 Oktober 2018 sekaligus ayah dari Percha Leanpuri Anggota Dewan Parlemen RI 3 Periode dan Ketua Umum PBI 2019-2024. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Ogan Komering Ulu Timur 2 periode yakni 2005-2010 dan 2010-2015.

Herman Deru memiliki seorang istri bernama Febrita Lustia dan pernikahannya telah dianugerahi empat orang anak perempuan yaitu Percha Leanpuri (Anggota DPD RI dari Sumatra Selatan (2009-2015) dan DPR RI periode 2019-2014 dari Partai Nasdem), Samantha Tivani (istri dari Anggota DPRD Sumatra Selatan periode 2019-2024 dari PAN Muhammad Yaser ZL,SE), Leony Marezza Putri, dan Ratu Tenny Leriva.

Herman Deru lahir pada tanggal 17 November 1967 di Belitang dan merupakan anak ke-6 dari 14 bersaudara. Namanya merupakan akronim dari "Lahir Zaman Orde Baru". Ia meniti pendidikan di SD Negeri 1 Sidomulyo Belitang. Setelah itu, Ia melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Belitang kemudian ke SMA Negeri 3 Palembang. Beliau mendapatkan gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Syakyakirti Palembang pada tahun 1995 dan Magister Manajemen dari STIE Trisna Negara pada tahun 2008.

Ia sempat menjadi calon Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) pada tahun 1999 sebelum kalah oleh Syahrial Oesman dengan selisih hanya satu suara saja di DPRD Ogan Komering Ulu. Kemudian, pada Pilkada 2005 Ia maju menjadi calon bupati berpasangan dengan Kholid Mawardi dan diusung oleh PBB-PNBK. Pasangan ini kemudian keluar sebagai pemenang mengalahkan pasangan dari PDIP Amri Iskandar-Sugiyanto.
Ada julukan unik yang disandang Herman Deru yaitu “Bupati 25”. Julukan tersebut bukan tanpa alasan karena terkait dengan kebiasaan Herman Deru yang unik menurut takaran cara kerja Bupati pada umumnya dan sangat berbeda. Ia hanya 2 hari saja kerja di kantor dan 5 hari selebihnya ia gunakan turun ke lapangan, mengunjungi desa-desa, berdialog dengan warga, menyerap berbagai aspirasi dan masalah yang dihadapi warga. Itu pula mengapa Herman Deru lebih suka tinggal di rumah peninggalan almarhum ayahnya, H. Hamzah, di Belitang, ketimbang di rumah dinasnya di Martapura. Di Belitang, warga tak sungkan datang dan pergi menyampaikan bermacam-macam masalah. #Lihat pula : Biodata Percha Leanpuri Anggota DPD RI Sumsel