Miftachul kini masih berstatus sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. Miftach sebelumnya sempat menjabat sebagai Rais Aam PBNU periode 2018-2020. Miftachul Akhyar Kembali Terpilih Jadi Rais Aam PBNU 2021-2026 - Miftachul Akhyar resmi terpilih kembali sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk periode 2021-2026. Keputusan itu dihasilkan dalam musyawarah 9 kiai sepuh NU yang tergabung dalam Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) digelar di Universitas Lampung pada Jumat (24/12) dinihari. Kesembilan 9 kiai sepuh NU yang memilih kembali Miftach sebagai Rais Aam itu di antaranya Mustofa Bisri, Ma'ruf Amin, Miftachul Akhyar sendiri, TG Turmudzi dan Anwar Manshur. Lalu Nurul Huda Jazuli, Dimyati Rois, Ali Akbar M dan Zainal Abidin. Setelah Rais Aam terpilih, sidang pleno Muktamar NU akan diteruskan dengan agenda pemilihan Ketua Umum NU. Miftachul adalah sosok yang akrab dengan lingkungan NU sejak usia belia. Sebab, ia lahir dan besar dari tradisi keilmuan dan mengabdi dalam kepengurusan Nahdlatul Ulama sejak muda.
Sementara itu, Penjaringan bakal calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Muktamar ke-34 NU melalui mekanisme voting menghasilkan nama Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf memenuhi syarat sebagai Calon Ketum PBNU 2021-2026. Pada tahap penjaringan ini, para peserta Muktamar memilih secara terbuka satu nama bakal calon Ketum PBNU. Nama yang memperoleh angka 99 atau lebih akan diresmikan sebagai calon Ketum PBNU dan berhak maju ke putaran selanjutnya. Baik Yahya dan Said mendapatkan suara lebih dari 99. Sehingga dapat melanjutkan tahapan ke pencalonan Ketum secara definitif. Pada tahap penjaringan, Yahya unggul dari beberapa kandidat lain yang masuk penjaringan bakal calon Ketum. Yahya meraih 327 suara. Sementara pesaingnya, Said Aqil Siraj di tempat kedua dengan 203 Suara. Lalu nama As'ad Said Ali dengan 17 suara, Marzuki Mustamar dengan 2 suara dan Ramadhan dengan 1 suara. Setelah itu, Yahya dan Said yang sudah memenuhi syarat sebagai calon Ketum harus mendapat persetujuan dari Rais Aam terpilih Miftachul Akhyar.