Adiknya, Infanta Sofía mengikutinya dalam garis suksesi. Dalam undang-undang konstitusi yang berlaku sebelumnya, garis suksesi di Kerajaan Spanyol hanya diperuntukkan bagi laki-laki, tetapi karena Raja Felipe VI tidak memiliki anak lelaki, sehingga terjadi perubahan konstitusi dan Leonor bisa mewarisi takhta. Setelah ayahnya, Leonor berada di posisi ke satu sebagai penerus untuk memimpin kerajaan Spanyol.
Princess Leonor dan Infanta Sofia seringkali disangka anak kembar. Padahal, keduanya hanyalah kakak-beradik. Dengan jarak usia yang tak jauh, hanya 2 tahun dan wajah mereka yang mirip, membuat Princess Leonor dan Infanta Sofia terlihat seperti anak kembar. Bukan cuma cantik dan beruntung, rupanya Princess Leonor tergolong gadis yang cerdas. Ia merupakan seorang poliglot yang andal meski usianya masih muda.
Poliglot sendiri adalah istilah yang dinobatkan kepada seseorang yang dapat mengetahui, menggunakan, dan menulis banyak bahasa. Sebagai calon penguasa Spanyol yang diharapkan bisa menempuh pendidikan luar negeri seperti ayahnya, Princess Leonor dituntut untuk mampu menguasai lebih dari satu bahasa. Selain mahir berbahasa Spanyol dan Catalan, Leonor pun diketahui fasih berbahasa Inggris. Sejak kecil, Putri Asturias ini juga giat memperdalam bahasa Arab serta Mandarin.