R. Bambang Adi Wijaya (Awe) Samawe Adventure bersama Komunitas Samawe Adventure menggelar Samawe Adventure Ekspedisi 30 Summits atau ekspedisi pendakian 30 Gunung di Indonesia. Samawe Adventure sendiri adalah komunitas yang dibentuk penggiat alam Awe dan Epe (Ramdani Salim) yang aktif dalam pendakian gunung sejak tahun 1996, dan tergabung di Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia dan Badan SAR Nasional. Awe Samawe Adventure selaku Pencetus Ekspedisi 30 Summits Samawe Adventure, yang juga pendaki utama ekspedisi ini ingin memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia kearifan lokal masyarakat gunung dengan keragaman desa adat, seni serta budayanya.
Samawe Adventure 30 Summit Expedition (Sabang – Merauke, Mei 2021 – Mei 2022) terangkum dalam Jurnal Perjalanan (Dokumentasi perjalanan harian dalam bentuk audio visual, tayang dikanal Youtube Samawe Adventure); Dokumenter 30 Gunung (Video Documenter masing-masing Gunung dan masyarakat adat sekitar. Buku (Rangkuman tertulis berisi jurnal, pengalaman, informasi, dan hasil eksplorasi ekspedisi). Hasil eksplorasi tersebut diharapkan semakin dapat membangkitkan rasa bangga masyarakat dan generasi muda Indonesia terhadap kekayaan alam dan budayanya. Selain itu, ekspedisi 30 Summits ini akan membantu pemerintah mempromosikan wisata Indonesia dalam lingkup domestik dan Internasional.
Samawe Adventure 30 Summit Expedition, yang diinisiasi oleh Harry Koko Santosa dan Butet Kertaredjasa (keduanya selaku penasehat) memberangkatkan 12 pendakinya lewat Tiga Etape. Pada Etape 1 yaitu 5 Gunung di Sumatera, adat dan budaya 5 desa atau kesenian, serta tradisi di wilayah Sumatera. Etape 2 yaitu 17 Gunung di Jawa, Bali, Lombok Nusa Tenggara juaga adat dan budayanya. Dan Etape 3 yaitu 8 Gunung di Kalimantan, Sulawesi, Ambon, dan Cartenz Papua serta adat dan budayanya.
Dari 30 puncak gunung akan ada 30 juzz surat Alquran yang akan mereka bacakan. Dari setiap puncak gunung, nantinya para pendaki akan membacakan satu juzz Alquran sebagai bentuk wujud syukur sekaligus mendoakan Indonesia untuk tetap bersatu. Selain itu, ada pula yang berdoa secara Kristen, Budha dan Hindu. Kedepannya diharapkan menjadi bagian keragaman, keindahan, semangat menjaga lingkungan dan kemajuan pariwisata. Menjaga harkat martabat dan kaidah norma-norma serta persatuan, jelas Koko.