Nanik Fransisca Dewi tiba-tiba jadi buah bibir. Remaja 19 tahun ini, banyak jadi perhatian Netter dalam berbagai Sosial Media (Sosmed) mulai Tweter, Facebook hingga Instagram. Nanik hanyalah seorang tukang tambal ban. Gadis manis ini, tak canggung saat harus mengeluarkan ban dalam akibat bocor untuk ditambal. Kios tambal ban itu sebenarnya milik orang tuanya. Letaknya, berada di Jalan Raya Desa Telogosari, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
Ditemui ditempat biasa Nanik menghabiskan profesinya sebagai tukang tambal ban, Selasa (11/11/2014) siang, Nanik tak ubahnya gadis desa seusia rekan-rekannya. Yang menjadikan ia berbeda, hanyalah tekat dan kemauan yang keras untuk menyambung hidup sebagai penambal ban. Usaha jasa itu ditekuni Nanik sejak dua tahun lalu. Nanik mendadak jadi trending topic sosmed ketika foto Nanik saat menambal ban, diunggal ke jejaring sosial, beberapa hari lalu. "Sudah dua tahun saya menekuni usaha ini. Sebenarnya sih hanya membantu suami saja," tuturnya.
Kata Nanik, saat ada ban motor milik pengendara bocor sementara suaminya memperbaiki motor dibengkel, munculah perasaan iba. Bertekad ingin membantu suaminya dan segera membantu pengendara yang naas, Nanik pun tanpa ragu coba membuka ban tersebut. Pertama bersentuhan dengan roda motor, Nanik sempat canggung. Namun, tekad yang kuat untuk membantu suami dan menolong para pengendara motor, ia pun mampu melawan rasa malu tersebut. Meski berparas cantik, Nanik tak lagi memperdulikan gunjingan orang.
Awal mula Nanik bersentuhan langsung dengan tambal ban motor, ketika dirinya kebingungan sepulang dari pasar, motor yang ditumpanginya tiba-tiba bocor. Desa tempat dirinya tinggal yang sangat jauh, memaksa Nanik harus menjadi perempuan tangguh. Nanik pun berusaha sekuat tenaga membuka ban. Hingga akhirnya keterusan membantu suaminya menjadi seorang penambal ban motor. "Kalau pendapatan sih tidak seberapa mas. Asal bisa membantu ekonomi suami. Per hari paling banyak dapat Rp.15 ribu," Hasil dari menambal ban ini sebenarnya tidak seberapa, hasil sehari-hari dari pekerjaan yang ia kerjakan hanya bisa menghasilkan 15 – 40 ribu, walaupun begitu kadang juga tidak dapat sama sekali. “biasanya kalau Lebaran, bisa dapat 100 – 150 ribu,” terang Nanik.
Sebagai gadis desa, Nanik pun harus berjuang keras dengan kondisi di wilayahnya yang jauh dari pusat kota Malang lebih dari 70 kilometer. Tirtoyudo sebagai daerah subur dengan kontur geografis bergunung-gunung, memaksa Nanik harus bisa bertahan hidup. Meski hanya mampu mengenyam bangku sekolah SMP Kelas Dua saja, Nanik pun berharap seluruh hidupnya, bisa bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkan tenaganya. "Ya yang penting halal mas. Bisa membantu ekonomi keluarga dan mencukupi kebutuhan anak saya yang masih kecil," bebernya.
Ditemani Riko Hari Wibowo (22), suaminya, Nanik bertekad bisa hidup layak. Sebagai suami, Riko pun sebenarnya sudah melarang agar istrinya, tidak bersinggungan langsung dengan tambal ban. "Ini tambal ban dan bengkel milik saya. Dulu waktu istri ikut nambal, sempat dilarang keluarganya. Akhirnya saya motivasi jika ingin sukses, ya harus bekerja keras," kenang Riko.
Tambal ban itu kini dikelola Nanik. Sementara Riko, fokus di usaha bengkel yang ada tak jauh dari tempat istrinya berkutat dengan ban bocor. Selain dijadikan usaha tambal ban, kios milik Nanik juga dijadikan rumah tinggal bagi keluarga kecilnya bersama Riko yang sudah menemaninya sejak empat tahun lalu itu. [beritajatim]
#Lihat pula Beberapa wanita muda Cantik yang sempat heboh di Sosmed lainnya : Profil dan Biodata Ninih Penjual Getuk Cantik dari Indramayu dan Profil dan Biodata Wanita Penjual Kopi Cantik Ponorogo