Afla Nadia Kontestan Putri Muslimah Indonesia 2015 adalah Putroe Bungong Aceh 2013. Senyum manis menghiasi muka Afla Nadya setelah dinobatkan sebagai Putroe Bungong 2013 yang berlangsung di Aula Balai Kota Banda Aceh, Minggu (12/5) malam lalu. Alfa berhasil menyisihkan 15 finalis lainnya dan berhasil mengumpulkan nilai terbanyak dari dewan juri baik dari penilai segi pakaian, aksesoris, penampilan di catwalk, dan wawancara.
Terpilihnya dara kelahiran 5 April 1994 ini tentu menjadi momentum yang tidak bisa terlepas dari berbagai dukungan, seperti yang disampaikan Nana –sapaan akrabnya– setelah menjalani proses yang begitu panjang. “Nana mau mengucapkan syukur dan terimakasih kepada Allah SWT yang mengizinkan Nana untuk terpilih menjadi Putroe Bungong Aceh 2013. Lalu terimakasih juga buat orang tua yang selalu support dan mengerti dengan kegiatan Nana,” pungkasnya seperti dilansir iloveaceh.org.
Mahasiswi FKIP Bahasa Inggris Unsyiah ini juga mengaku akan terlibat langsung ke depan untuk mengangkat isu lingkungan. “Untuk program kedepannya, Putroe Bungong itu lebih kearah lingkungan seperti sebelumnya ada kegiatan menanam pohon, meningkatkan proses daur ulang sampah, dan lainnya yang berhubungan dengan lingkungan,” jelasnya.
Alfa Nadya salah satu yang ikut berdesak-desakan di gedung AAC Dayan Dawood sore tadi. Gadis yang biasa disapa Nana ini, rela mengantre hingga 1,5 jam dari jam 16:30-18:00 untuk mendapatkan tiket nonton talkshow Mata Najwa yang dibuat di Unsyiah pada Jumat siang, 19 Desember 2014. “Suka sama program Mata Najwa, suka sama presenternya juga dan pingin jadi presenter seperti Mbak Najwa juga,” kata Nana ketika dihubungi atjehpost.co melalui telepon selularnya malam ini, Senin 15 Desember 2014. Namun Nana sedikit kecewa karena ia mendapatkan tiket asli nomor urut 2.761.
Sesuai ketentuan penyelenggara, nomor tiket 0001-2300 mendapat tempat duduk di dalam gedung, 2300-2500 di selasar gedung. Sedangkan nomor tiket 2501-4000 di area depan kantin AAC. “Padahal inginnya bisa lihat langsung, kalau melihat melalui layar sama saja seperti kita nonton di TV,” kata mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris FKIP Unsyiah ini. Perjuangan Nana untuk bisa menonton Mata Najwa di Unsyiah dimulai sejak proses pendaftaran yang dilakukan secara online pada Kamis sore lalu. Untuk mendaftar ia memerlukan waktu sekitar satu jam. “Nana juga harus daftarin temen-temen, totalnya harus daftarin enam orang, satu jam satu orang,” ujar presenter Kompas TV Aceh ini.
Sudah mendapatkan tiket bukan berarti perjuangan sudah usai. “Besok ngantri lagi, berjuang lagi untuk daftar ulang pelatihan jurnalistik.” Katanya. Nana juga melontarkan kritik, menurutnya panitia kurang siap dalam mengantisipasi antrean para pendaftar. “Mestinya ada tali jadi antrean bisa lebih teratur, tidak berdesak-desakan seperti tadi.” Katanya.