Suharno (lahir di Klaten, 1 Oktober 1959 – meninggal di Malang, 19 Agustus 2015 pada umur 55 tahun) adalah seorang pelatih sepak bola Indonesia. Suharno terakhir kali menjadi pelatih klub Arema Cronus dari November 2013 hingga kematiannya. Suharno meninggal dunia pada 19 Agustus 2015 dalam usia 55 tahun, ia meninggal di Puskesmas Pakisaji, Malang.
Suharno bermain selama 12 tahun sebagai pemain sepak bola. Dia memulai kariernya di PS Banteng dan pensuiun setelah tiga musim bermain untuk Niac Mitra. Dia memulai karier kepelatihannya pada tahun 1988 sebagai asisten pelatih Niac Mitra. Pada Agustus 2012 dia dikontrak Gresik United sebelum dipecat pada tanggal 28 Februari 2013. Pada 27 Juli 2013 dia setuju untuk melatih Persibo Bojonegoro.
Nama lengkap Suharno
Tanggal lahir 1 Oktober 1959 Klaten, Jawa Tengah, Indonesia
Tanggal meninggal 19 Agustus 2015 (umur 55) Malang, Jawa Timur, Indonesia
Karier Kepelatihan
1988–1990 Niac Mitra (asst. pelatih)
1990–1996 Gelora Dewata
1996-1997 Arema Malang
1997-1999 Persikab Bandung
1999-2000 Persema Malang
2001 PSS Sleman
2002-2003 Deltras Sidoarjo
2005-2006 PKT Bontang
2007-2008 Persis Solo
2009-2010 Persiwa Wamena
2011-2012 Indonesia (asst. pelatih)
2011-2012 Arema Indonesia
2012-2013 Gresik United
2013 Persibo Bojonegoro
2014-2015 Arema Cronus
Arema Indonesia atau Arema Cronus (dahulu bernama Arema Malang) adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di Malang, Jawa Timur, Indonesia. Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan "Singo Edan" . Mereka bermain di Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana. Arema adalah tim sekota dari Persema Malang. Di musim 2010-11, di acara launching sempat menggunakan nama Arema FC, namun dua hari kemudian kembali lagi ke nama Arema Indonesia.
Sejak hadir di persepak bolaan nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa. [3] Kelompok suporter mereka dipanggil Aremania dan Aremanita (untuk pendukung wanita)