Shafa Meisya Qurrota’ainiy. Sejak kecil, gadis itu banyak mengukir prestasi di dunia tarik suara. Kakek penyanyi keroncong dan ibu pandai menari, jelas mengalirkan darah seni dalam tubuhnya. Pertama kali mengikuti ajang pencarian bakat pada 2008. Ketika itu usianya baru sembilan tahun. Gugup menyelimutinya saat berhadapan juri seleksi Idola Cilik. “Sayangnya, saya hanya lolos sampai 42 besar. Walau begitu, tetap bangga bisa bertemu dengan teman-teman dari berbagai kota di Indonesia,” kenang perempuan yang akrab disapa Meisya itu.
Sejak kecil, dirinya sudah senang menyanyi. Sang bunda, Yuli Endang Masitah yang melihat bakat dalam dirinya pun terus mengasah kemampuannya dengan berlatih, serta mengikuti berbagai macam lomba menyanyi. Suaranya yang khas, jernih, lembut, dan tinggi pun berhasil membuatnya terpilih menjadi perwakilan Kaltim dalam audisi Gita Bahana Nusantara. “Saya berkesempatan menyanyi, mengisi suara sopran satu di Istana Negara pada 17 Agustus lalu, bersama 136 orang terpilih lainnya dari seluruh Indonesia," paparnya.
Sebuah kebanggaan bagi putri pertama pasangan Iswadi dan Yuli Endang Masitah itu, karena selain bernyanyi di Istana Negara, dia juga terpilih mengisi acara Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). “Jadi dari 136 orang yang bernyanyi, saat upacara kemerdekaan, diseleksi lagi yang terbaik untuk menyanyi di sana. Alhamdulillah, saya terpilih juga,” tutur siswi kelas XII, SMA 2 Samarinda tersebut.
Selain bernyanyi, Meisya pun berkesempatan bertemu langsung dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Meisya mengungkapkan, banyak nasihat yang disampaikan orang nomor satu di Indonesia tersebut. “Hal yang paling saya ingat adalah ketika beliau berpesan seperti ini, 'Jangan sekadar bernyanyi karena untuk menyelesaikan tugas kalian, tapi bernyanyilah seolah kalian ikut berperang untuk Indonesia'. Hal yang membuat saya semangat menjalani tugas tersebut," ujarnya.
Tak hanya itu, sederet prestasi membanggakan telah diraih Meisya. Beberapa di antaranya, juara Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Semarang, juara keroncong tingkat provinsi, juara satu dan mewakili Kaltim dalam pemilihan Bintang Radio 2015 di Jambi. Meisya bergabung di Group UPTD Taman Budaya, membentuk Trio Anggrek Borneo. "Trio Anggrek Borneo ini di bawah asuhan Pak Guntur dan Ibu Rini Esti Utami,” ujarnya.
Di Trio Anggrek Borneo mereka menyanyikan lagu-lagu khas Kaltim, yang tujuannya memang ingin mengenalkan Kaltim secara luas. “Kami pun sering diundang untuk tampil mengisi acara di luar Kaltim,” ucap dia. Dikenal memiliki suara indah dan memiliki banyak prestasi, tak membuat Meisya berhenti berlatih. Keinginannya adalah menjadi penyanyi profesional yang mampu membawakan lagu jenis apapun. “Sayangnya saya tidak mahir bernyanyi lagu-lagu jenis rock karena khas suara yang halus. Walau begitu, saya akan terus berusaha sampai bisa menyanyikan lagu-lagu rock,” pungkasnya.
#lihat pula : Profil Lengkap 35 Finalis Dangdut D'Academy 3 Indosiar