Muhamad Arfand Kafabin dan SMK Harapan Mulya Brangsong merupakan nama yang didapat dari buku tulis dan topi sekolah yang ditemukan dekat dua mayat yang tergeletak di rel kereta api dengan kondisi tubuh hancur. Diduga keduanya tertabrak Kereta Api Majapahit dengan nomor loko cc 2017804 dengan masinis Ari Budi Widodo yang melaju kencang dari arah timur di Dusun Punden, Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, Senin (18/4/2016) pagi.
Petugas PT KAI, Aris mengatakan, ia menerima laporan mengenai adanya dua orang yang tertabrak kereta api. Saat ditemukan, tubuh keduanya sudah tidak dapat dikenali. Kemudian ia melaporkan hal ini ke Polsek Kaliwungu dan membawa kedua jenazah ke pinggir rel. Polisi yang tiba di lokasi kejadian memeriksa kedua jenazah dan saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Namun, polisi kesulitan mengindetifikasi kedua korban karena tidak ada pengenal yang di tubuh korban. Hanya ditemukan telefon seluler dan sepeda motor di dekat lokasi kedua mayat itu.
Dari sepeda motor yang ditemukan di pinggir rel kereta api, polisi menemukan buku tulis milik Muhamad Arfand Kafabih dan topi SMK Harapan Mulya Brangsong. Korban merupakan Pasangan remaja pelajar yang keduanya sempat terseret sejauh 10 meter dan tewas dengan kondisi tubuh hancur nyaris tidak dikenali hanya telepon selular, sepeda motor jenis Mio H 2621 EM yang terparkir di pinggir rel serta sebuah buku tulis milik siswa dan sebuah topi SMK Swasta. Kedua jenazah kemudian dievakuasi petugas menggunakan kantung jenazah untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Soewondo, Kendal, guna penyelidikan lebih lanjut.