Siti Ashari kelahiran 25 April 1993 wakil Kota Padang, Sumatera Barat di Puteri Muslimah Indonesia 2016 adalah Uni Sawahlunto 2015 dan juga finalis Putri Hijab Indonesia 2015 yang multi talenta. Selain baru saja menyelesaikan sarjana kedokteran gigi, lajang kelahiran 22 tahun silam itu saat ini sedang menempuh program koas Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas. Di tengah kesibukannya sebagai model majalah dan designer, Shari menjalani syuting pada akhir pekan membintangi Film Layar Lebar sehingga harus terampil membagi waktu. Pemilik badan dengan tinggi 172 sentimeter dengan berat badan 49 kilogram itu, juga memiliki kemampuan berdakwah, dan dilengkapi dengan bahasa inggris yang fasih.
Putri bungsu dari pasangan Mulyadi dan Sasmita itu, menjadikan kebiasaan membaca sebagai upaya dalam menambah ilmu pengetahuan. Baginya, membaca menjadikan wawasan dan ilmunya kian bertambah. Shari mengaku, tidak memiliki persiapan khusus ketika maju sebagai peserta Uni Sawahlunto 2015. Hanya membaca berbagai literatur tentang sejarah Sawahlunto, yang membuatnya mampu menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan juri hingg terpilih sebagai Uni Sawahlunto 2015. Shari yang ikut ajang pemilihan Puteri Muslimah Indonesia tahun ini pun ternyata mampu menjadi peraih juara pertama dan dinobatkan menjadi Puteri Muslimah Indonesia 2016. Shari, sapaan akrab Siti Ashari tengah melebarkan karir di dunia entertain dengan membintangi film layar lebar berjudul Maha Cinta Laila. Dalam peran Shari sebagai Laila dikisahkan dia merasa terkhianati setelah pujaan hatinya Syaipul (diperankan Hamzah Fansuri) menerima perintah ibunya untuk menikahi perempuan lain. Akhirnya Laila kecewa dan jatuh sakit. Gadis cantik ini bercita-cita dapat meneruskan mimpinya berperan sebagai entertain sekaligus dokter gigi. Setelah program koasnya selesai, Shari berencana mengadu nasib ke Jakarta.
Film Maha Cinta Laila yang dijadwalkan kelar April ini nantinya dapat dinonton di Bioskop Karya dan stasiun televisi lokal di Sumbar dan stasiun TV Singapura. Lokasi syuting Film Maha Cinta Laila bertempat di Nagari Sungayang, Kabupaten Tanahdatar dengan latar tahun 1990-an. Digarap sutradara Ibel Santoso dan diproduseri Yul Nursuud dan DY Management ini mengisahkan tentang cinta. “Ketika menyintai sesuatu kita kerap lupa diri. Menafikan Tuhan dan menganggap diri kuasa atas segala rasa. Ketika yang dicintai berpaling, tak jarang kita pandai betul menyalahkan Tuhan,” kata Ibel Santoso di Graha Pena Padang. #Lihat pula - Biodata Finalis Puteri Muslimah 2016 lainnya : Biodata 20 Finalis Puteri Muslimah Indonesia 2016