Ferdinand Magellan (bahasa Portugis: Fernão de Magalhães, IPA: [fɨɾˈnɐ̃w ðɨ mɐɣɐˈʎɐ̃jʃ]; bahasa Spanyol: Fernando de Magallanes, IPA: [ferˈnando ðe maɣaˈʎanes]; c. 1480 – 27 April 1521) adalah seorang petualang Portugis. Dia lahir di Sabrosa, di Portugal utara, dan melayani Raja Charles I dari Spanyol dalam rute pencarian ke arah barat menuju "Kepulauan Rempah-rempah" (Kepulauan Maluku).
Magelhaens adalah orang pertama yang berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia, orang Eropa pertama yang melayari Samudra Pasifik, dan orang pertama yang memimpin ekspedisi yang bertujuan mengelilingi bola dunia. Meskipun Magelhaens sendiri tewas terbunuh oleh Datuk Lapu-Lapu di Filipina dalam persinggahannya di Hindia Timur sebelum menuju Eropa, delapan belas anggota kru dan armadanya berhasil kembali ke Spanyol pada tahun 1522, setelah mengelilingi bumi.
Sewaktu manusia pertama kali pergi ke bulan, mereka merencanakan dengan presisi matematis yang tinggi ke mana mereka akan pergi dan bagaimana mereka mencapainya dan mereka dapat berkomunikasi dengan bumi. Tetapi sewaktu Fernando de Magelhaens meninggalkan Spanyol pada tahun 1519 dengan lima buah kapal kecilnya yang terbuat dari kayu—yang kebanyakan darinya berukuran sepanjang kira-kira 21 meter, mirip dengan kendaraan semitrailer modern—mereka berlayar menuju tempat yang tak diketahui. Dan mereka benar-benar berupaya sendirian.
Tergolong sebagai prestasi navigasi yang paling berani sepanjang masa, pelayaran Magelhaens merupakan tonggak sejarah Abad Penjelajahan yang Agung—abad yang diwarnai keberanian dan ketakutan, kegembiraan dan tragedi, Allah dan Mamon. Sungguh mendebarkan untuk memperhatikan kisah pria yang luar biasa ini membuka pintu dunia serta perjalanannya yang bersejarah.
Penjelajah Portugis Ferdinand Magellan yang lahir tahun 1480 diagungkan selaku pemuka ekspedisi keliling jagad pertama. Ekspedisinya mungkin merupakan perjalanan terhebat dalam sejarah umat manusia. Jumlah lama seluruh perjalanan meliputi tiga tahun kurang sedikit. Dari lima kapal ukuran kecil yang lamban dan rapuh yang dipakai Magellan, cuma satu kapal yang mampu kembali ke Eropa dengan selamat; dan dari 265 kelasi yang ikut, cuma 18 yang pulang hidup! Magellan sendiri termasuk salah sorang yang tewas dalam perjalanan tahun 1521, meskipun sesudah dia melampaui saat-saat yang paling sulit dan berbahaya. Tetapi pada akhirnya ekspedisi itu berhasil baik, dan membawa bukti bahwa dunia ini memang betul-betul bundar.
Amatlah jelas keberhasilan ekspedisi ini pada pokoknya terkait dengan kepemimpinan Magellan dengan tekadnya yang membaja. Banyak anak buahnya yang kepingin kembali sesudah menempuh pelayaran hanya beberapa bulan dan tentu saja Magellan tak bisa tidak terpaksa menindas niat berontak mereka dan bertekad terus melanjutkan niatnya. Gabungan antara keahlian dan kemantapan tekad membuat dia dianggap pelaut dan penjelajah terbesar dari semua pelaut, navigator yang pernah ada.
Pengaruh sesungguhnya dari apa yang dicapainya sebetulnya kecil. Orang-orang Eropa yang terpelajar sudah sama maklum belaka memang bumi ini bulat, bukan persegi bukan gepeng dan bukan pula seperti selembar papan. Dan rute yang ditempuh Magellan bukan pula menjadi rute perjalanan perdagangan yang penting. Tak seperti perjalanan Vasco da Gama, perjalanan Magellan tidak punya pengaruh besar baik untuk Eropa maupun Timur.