Aiptu Jailani, anggota Satlantas Polres Gresik, yang sempat menerima penghargaan dari Polda Jawa Timur karena kredit point dengan jumlah surat tilang terbanyak, yaitu 2400 surat tilang selama satu tahun. Itu artinya, setiap hari rata-rata dia menilang enam hingga delapan pelanggar lalu lintas. Yang ditilang Jailani pun beragam, mulai dari warga sipil, petinggi polisi, TNI, wartawan hingga pejabat Pemkab Gresik. Bahkan, di tahun 2012, suami dari Rahmawati itu, pernah menilang seorang anggota KPK dan istrinya sendiri.
Tak hanya anggota KPK, Jailani juga pernah menilang seorang perwira dari Polda Jawa Timur yang tinggal di daerah Gresik. Gara-garanya, si perwira tersebut memarkir kendaraannya tepat di rambu larangan parkir. Padahal, mobilnya itu di depan rumahnya sendiri, yang berada tepat di pinggir salah satu jalan protokol. Kemudian, keesokan harinya, sekitar pukul 06.00 WIB, Jailani yang melihat itu, mendatangi rumah si perwira dan mengetuk pintu rumahnya. Sang pemilik rumah marah dengan ulah Jailani dan menelepon Kapolres Gresik agar menindak tegas ulah Jailani.
Selanjutnya, kisah aksi tilang Jailani yang paling diingat oleh warga Gresik. Kisah Polantas kelahiran Jombang 44 tahun silam itu, ketika menilang sang istri, Rahmawati (45), warga Jalan Jaksa Agung Suprapto Gg 6D/23 pada bulan Maret 2012. Saat itu, Jailani bertugas mengamankan Car Free Day (CFD). Istrinya yang dalam perjalanan pulang, melintasi gang kecil dan terjebak di jalur CFD. Oleh polisi lain, Rahmawati diarahkan keluar dari area CFD. Sayang, pelanggaran itu, diketahui suaminya yang tengah mensweeping pengendara motor yang melanggar rambu CFD. Rahmawati pun mendapat tilang dari sang suami.
Selain kedua orang tuanya, khususnya sang ibu, Aiptu Jailani (44), anggota Satlantas Polres Gresik, Jawa Timur, tidak memiliki figur yang bisa dijadikan panutan di kehidupannya sehari-hari sebagai anggota polisi. Bahkan, bintara kelahiran Jombang itu, mengaku tak mengenal sosok Polisi Hoegeng Imam Santoso yang diberhentikan mantan Presiden Soeharto pada tahun 1971, sebagai Kapolri. Bagi banyak kalangan, Polisi Hoegeng menjadi figur dan contoh kejujuran di lingkungan korps kepolisian. Bahkan, Presiden keempat republik ini, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), menganggap Polisi Hoegeng adalah satu-satunya polisi jujur di Indonesia. Menurut Gus Dur, di Indonesia polisi jujur itu ada tiga, yang pertama Polisi Hoegeng, patung polisi dan polisi tidur.
Suami dari Rahmawati ini mengaku, ketegasan, kedisiplinan dan kejujuran yang dia tanamkan adalah buah dari didikan kedua orang tuanya, yang hanya seorang petani biasa di Jombang, aku bintara 44 tahun tersebut. Dan menurut Jailani, yang dikenal masyarakat Gresik sebagai satu-satunya Polantas tukang tilang dan tak mengenal kompromi itu, M Iqbal pernah menegur dia lantaran jengkel karena namanya kalah tenar di Gresik. "Beliau pernah bilang ke saya, Jailani, kamu saja jadi kapolres gantikan saya, masak kamu lebih dikenal daripada saya," kata Jailani menirukan kalimat M Iqbal waktu itu.
Jailani, memang lebih dikenal masyarakat Gresik, daripada perwira tinggi di internal kepolisian, karena dia sering memberi tilang kepada siapa saja yang melanggar rambu-rambu lalu lintas. Bapak dua anak itu, tak mengenal kompromi, tak kenal tilang di tempat alias 86 alias uang damai. Dia tak mengenal keluarga saat bertugas, tak peduli perwira polisi, TNI, wartawan, pejabat bahkan istrinya sendiri, tak luput dari ancaman sanksi tilangnya, karena melanggar aturan berlalu lintas. Kisah ini adalah kisah nyata yang diadaptasi dari kisah Polantas Polres Gresik Aiptu Jaelani yang antikompromi. Saat bertugas, ia pernah menilang anggota KPK hingga istri sendiri. Film pendek yang disebar melalui jejaring sosial Facebook ini adalah persembahan Forum Film Jambi. - Dari Berbagai Sumber