Bripda Primasari Dewi (22) salah satu anggota Polisi Wanita (Polwan) Ditlantas Polda DIY bukannya sibuk bertugas di jalan raya namun justru asik menjajakan jamu gendong di pasar Beringharjo Yogyakarta, Sabtu (1/9) pagi. Polwan cantik ini sengaja berperan menjadi penjual jamu dan terjun langsung ke tengah masyarakat dalam rangka merayakan HUT Polwan ke 64 yang diperingati setiap tanggal 1 September.
Dengan seragam kebesarannya, Bripda Prima tak canggung melayani pembeli jamu yang terdiri dari para tukang becak, buruh gendong, pedagang pasar dan masyarakat umum di sekitar pasar. Sambil meracik jamu, Bripda Prima tidak lupa menyelipkan pesan kepada para pembeli untuk hidup sehat dan menghindari tindakan kriminal.
"Jamu adalah kepanjangan dari Jaga Dirimu. Karenanya kita harus senantiasa menjaga kesehatan, tidak melakukan perbuatan tercela dan melanggar hukum atau kriminalitas dan jaga dirimu dari bahayanya," kata Briptu Prima sambil memberikan segelas jamu pada pembeli.
Aneka jamu yang ia jual diantaranya jamu beras kencur, cabe puyang, kunir asem, jamu pahitan dan sinoman. "Dengan kita meminum jamu setiap hari, badan menjadi segar dan sehat sehingga bisa beraktivitas dan bekerja dengan baik," kata Polwan asli Gunungkidul ini.
Salah satu pembeli jamu, Kemirin (50), tukang becak yang biasa mangkal di pasar Beringharjo, mengaku senang dengan aksi jual jamu yang dilakukan polwan. Cara demikian diakui cukup efektif untuk mendekatkan polwan dengan masyarakat kecil.
"Senang sekali bisa minum jamu dilayani Polwan. Sambil minum jamu kita diberi pesan untuk tertib lalu lintas, tidak melanggar aturan dan hidup sehat agar terhindar dari tindakan kriminal," ungkapnya.
Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti menjelaskan, aksi Polwan menjajakan jamu gendong ini digelar serentak di lima titik strategis di Yogyakarta. Diantaranya di pelataran Hotel Mutiara, Pasar Beringharjo, Stasiun Lempuyangan, Kebun Binatang Gembira Loka dan Terminal Giwangan.
"Jamu dipilih sebagai media pendekatan Polisi pada masyarakat sekaligus bertujuan untuk melestarikan jamu sebagai warisan nenek moyang. Masyarakat yang mengkonsumsi jamu setiap hari, diharapkan menjadi lebih sehat baik secara fisik maupun psikis, sehingga bisa terhindar dari perbuatan tercela maupun melanggar hukum," tandasnya.