Christy Zakarias Mengajar Bahasa Inggris Gratis

Pelajar Indonesia raih Diana AwardChristy Zakarias, Pelajar Indonesia mendapat penghargaan Diana Award 2013 karena dinilai telah berhasil memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitarnya. Penghargaan tersebut diserahkan Direktur Eksekutif Yayasan Diana Award kepada Duta Besar RI di London T.M. Hamzah Thayeb, demikian Pensosbud KBRI London Heni Hamidah, kepada ANTARA di London, Selasa. Menurut Heni, sertifikat penghargaan Diana Award yang ditandatangani Perdana Meteri David Cameron itu akan diserahkan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta kepada Christy Zakarias.

Pelajar SMA 1 Tangerang yang baru berusia 14 tahun itu dinominasikan oleh Global Issues Network Indonesia setelah melalui tahap penilaian yang dilakukan secara online oleh Yayasan Diana Award. Kontribusi positif yang dilakukan Christy Zakarias adalah dengan memberikan kursus Bahasa Inggris secara gratis kepada anak-anak sekolah dasar di lingkungannya. Upaya tersebut sebetulnya telah dimulai Christy Zakarias sejak ia masih menjadi siswi kelas 3 SMP Sinarmas World Academy, Tangerang.

Tergerak oleh kepedulian sosialnya terhadap para pengemis jalanan dan anak-anak yang tidak mampu bersekolah, Christy Zakarias bersama temannya mendirikan organisasi Riveria. Riveria bertujuan mengajarkan Bahasa Inggris secara gratis untuk anak-anak yang kurang mampu yang tinggal di Kampung Lengkong di bantaran Sungai Cisadane, Tangerang. Penghargaan Diana Award mulai diberikan pada tahun 1999 sebagai penghargaan kepada kalangan muda berusia 9 - 18 tahun yang memberikan kontribusi positif kepada komunitas di lingkungannya maupun di dunia internasional. Sampai saat ini terdapat 150 orang peraih Diana Award yang tersebar di seluruh dunia dengan prestasi yang beragam. Christy Zakarias merupakan peraih Diana Award pertama dari Indonesia.

Tergerak oleh kepedulian sosialnya terhadap para pengemis jalanan dan anak-anak yang nggak mampu bersekolah, siswi kelas 3 SMP Sinarmas World Academy Tangerang ini, bersama beberapa temannya mendirikan organisasi Riveria, yang bertujuan mengajarkan Bahasa Inggris secara gratis untuk anak-anak yang kurang mampu. “Sesuai moto kami, English for All!, kami mengajar bahasa Inggris kepada anak kurang mampu yang tinggal di Kampung Lengkong, yang terletak di bantaran Sungai Cisadane, Tangerang.” Riveria yang sudah berdiri tahun 2009 ini, sekarang memiliki 30 anggota (25 pengajar dan 5 pengurus) dan melakukan 40 sesi mengajar, lho. Bahkan, Riveria adalah peraih penghargaan Council of International Schools Award 2011. “Ke depannya, aku berharap Riveria bisa memperluas zona mengajar ke daerah lain di Indonesia. Dan mudah-mudahan, semakin banyak orang yang tergerak untuk menaruh perhatian bukan saja terhadap bumi, tapi juga orang-orang yang hidup di dalamnya.”

Fun Facts:

Christy hobi banget menulis. Mulai dari menulis yang serius seperti artikel tentang psikologi dan masalah sosial, sampai cerita pendek yang mengulas tentang sekolah dan pertemanan.
Dua cabang olahraga yang disukai Christy adalah berenang dan voli.
Christy senang banget berorganisasi. Selain aktif di Riveria, ia adalah anggota OSIS dan ekskul voli serta tergabung dalam organisasi Model United Nation (MUN) tentang public speaking dan GINDO (Global Issues Network Indonesia) yaitu konferensi anak muda yang membahas tentang lingkungan dan masalah sosial.
Christy juga tergabung dalam sebuah band genre pop rock bernama Last Minute Revival dan sering tampil di berbagai drama musikal.
Tapi, jangan sekali-sekali mengajaknya nonton film horor. Soalnya, Christy anti banget sama genre film yang satu ini. Katanya, adegan seramnya bisa sampai terbawa mimpi. Muthia – Foto: Dok. Pribadi

Saat masih kelas 1 SMP, Christy Zakarias menggagas untuk mengajar bahasa Inggris gratis kepada anak-anak yang kurang mampu di bantaran Sungai Cisadane, Tangerang, Banten. Christy menggalang kawan-kawannya hingga kegiatan itu berjalan selama 4 tahun. Hingga Christy diganjar The International Diana Award, penghargaan dari Inggris untuk mengenang Lady Diana.

Award itu berupa piagam yang ditandatangani langsung oleh PM David Cameron. Dia juga berkesempatan mengikuti workshop yang mempertemukan semua pemenang Diana Award dari seluruh dunia. Christy menjadi penerima Diana Award 2013, sekaligus yang pertama di Indonesia. "Jadi sebenarnya award ini aku dinominasikan guruku 5 bulan sebelumnya, terus melalui proses seleksi dan dirilis Mei ini," tutur Christy yang menerima Diana Award karena proyek Riveria-nya.

Awalnya, pada tahun 2009, saat Christy masih duduk di kelas 7 Sinar Mas World Academy membuat proyek Riveria bagi anak-anak tidak mampu di bantaran Sungai Cisadane, Kampung Lengkong, Banten, dengan mengajar bahasa Inggris gratis. Kampung ini tak jauh dari sekolah Christy di kawasan Serpong. Christy menggalang dukungan teman-teman, kakak kelas hingga kepala sekolahnya dengan membuat proposal hingga mengajukan izin ke RT/RW setempat. "Tahun ini sudah tahun keempat," kata Christy yang dihubungi detikcom usai menerima penghargaan Diana Award dari Dubes Inggris untuk RI Mark Canning, Kamis (30/5/2013).

Christy dan teman-teman mengajar bocah-bocah kelas 1-6 SD, dan seperti kursus bahasa Inggris, ada tes untuk membagi anak-anak itu dalam 3 kelas kemampuan. Karena mengajar anak-anak, Christy merasa tantangannya lebih besar. "Sejauh ini kendalanya sama anak-anak kalau belajar ada rasa bosan, harus menemukan cara baru interaktif yang bisa bikin mereka semangat. Jadi pakai teknik student to student, menggabungkan cara tradisional di kelas, untuk make sure anaknya ngerti, kita pakai permainan, lagu dan alat peraga," tutur remaja berusia 14 tahun ini.

Christy dan Riveria mengajar bahasa Inggris tiap hari Jumat selama 1,5 jam, sejak pukul 15.00 WIB namun sudah menyiapkan materi ajarnya sejak hari Senin. Semakin lama, peminat kursus bahasa Inggris gratis ini semakin berkembang. Akhirnya, kegiatan yang dibuat pun bukan hanya bahasa Inggris, melainkan juga mengajar bola dan merenovasi perpustakaan sekolah. "Jadi Selasa dan Rabu itu renovasi perpustakaan, Kamis mengajar bola dan Jumat mengajar bahasa Inggris. Sekarang sudah sekitar 50-60 anak yang kami ajar," imbuh dia.

Jumlah pengajar kini juga berkembang, semua adalah teman-teman Christy di sekolah hingga berjumlah 45-50 orang yang dibagi ke dalam 3 kegiatan itu. Kini, tempat belajar bahasa Inggris gratis dan kegiatan Riveria itu bertempat di MI Tarbiyatul Islamiyah, Serpong. Tak cuma mengajar bahasa Inggris gratis, Christy dan teman-temannya juga menggagas Global Issues Network Indonesia (Gindo), konferensi tahunan anak muda Indonesia yang membahas masalah lingkungan dan sosial. "Tahun ini Gindo sudah menginjak tahun ketujuh," tutur gadis yang gemar membaca dan sedang memfavoritkan buku Divergent karya Veronica Roth ini.

Penggemar penyanyi Demi Lovato dan Greyson Chance ini juga sempat memiliki grup band saat SMP. Gadis kelahiran Bekasi, 19 Juli 1998 ini menyampaikan pesan buat anak muda Indonesia. "Kalau misalnya ada kemauan untuk menolong orang lain membuat proyek yang menolong dan menguntungkan orang lain minta bantuan orang-orang dewasa di sekitarnya, kalau misalnya mau melakukan dengan tulus berjalannya bakal sukses dengan ide yang diajukan," tutup gadis yang bercita-cita menjadi psikolog ini.