Jan Darmadi yang lahir tahun 1939 dengan nama Jauw Fok Joe adalah seorang pengusaha property Indonesia, Pendiri dari Jakarta Setiabudi Internasional tahun 1975. Sosok yang berAlmamater di New York University tersebut, pada 19 Januari 2015 dipilih Presiden Joko Widodo menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). - Wikipedia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) untuk membantunya memimpin pemerintahan. Dari sembilan nama Wantimpres itu, enam dari partai politik, tiga dari profesional dan kiai. Salah satu nama yang menjadi sorotan yakni Politikus NasDem Jan Darmadi. Pengusaha yang bertahun-tahun bergelut di bidang properti ini dikabarkan menjadi salah satu bos SDSB di Indonesia.
Anggota Wantimpres Jan Darmadi, Eks Bos SDSB yang Jadi Mualaf dan Mendekat ke Tuhan. Jan Darmadi tengah menjadi perbincangan di media sosial. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini dikait-kaitkan dengan masa lalunya yang pernah menjadi bos SDSB (sumbangan dermawan sosial berhadiah). Pembelaan datang dari Sekjen NasDem, Patrice Rio Capella.
Jan yang juga pengusaha sukses pemilik PT Jakarta Setiabudi International Tbk yang bergerak di bidang properti sebelum menjadi Wantimpres memang aktif di Majelis Tinggi NasDem. "Dia jadi mualaf sekarang," terang Rio Capella, Selasa (20/1/2015). Sebagai mualaf, Jan pun kini mendekat ke Tuhan. Dia belajar agama Islam dengan intensif.
Saat diambil sumpah lalu, Jan bersumpah atas nama Allah. "Sekarang Pak Jan sudah sosok arif dan sudah senior," tambah dia. Lalu bagaimana menurut Rio Capella soal pihak-pihak tertentu yang mengaitkan masa lalu Jan dengan SDSB? "SDSB itu dulu program pemerintah, di bawah Kemensos dan membiayai olahraga kita. Apa yang salah? Kalau mau disalahkan, pemerintahnya yang buat program itu," terang Rio. - Detik
Selang beberapa jam pasca pelantikan, tersiar pesan berantai yang menuding jika Jan adalah sosok dikenal sebagai bandar bisnis SDSB. Dalam pesan berantai itu menyebutkan jika Jan Darmadi alias Apiang Jinggo memiliki bisnis di Jakarta Utara. Masih dari pesan itu, di era 1970-an ketika bisnis itu dihalalkan Apiang berkarib dengan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.
Ketika tahun 1978 hal tersebut resmi diharamkan, Apiang tidak mati kutu, loncat ke Porkas, SDSB bersama Sudomo sebelum akhirnya resmi ditutup tahun 1993. Dasar sudah habit konon hasilkan 15-20 Milyar dalam semalam sebelum ditutup Jenderal Sutanto tahun 2004," tulis pesan berantai itu. Gayung pun bersambut, Sosiolog UI Thamrin Amal Tamagola membenarkan hal tersebut. Dalam akun Twitternya, dia kaget jika Jokowi mengangkat Jan Darmadi jadi Wantimpres.
"Keprihatinan Sore: Atagfirullah, Bos Jan Darmadi alias Apiang dilantik hari ini jadi Anggota Wantimpres ! Pemberi pertimbangan?" tulis Profesor Sosiolog dari Universitas Indonesia Prof. Thamrin Amal Tomagola melalui akun Twitter-nya, Senin (19/1). Pria yang juga tokoh masyarakat Maluku ini mempertanyakan tujuan Jokowi mengangkat Apiang sebagai Wantimpres. "Oh Jokowi, Kalla, Mega dan Paloh, bencana apa lagi yg ingin kalian timpakan atas bangsa ini? Bos PENASEHAT PRESIDEN?" ujarnya. - merdeka