Desti Indah Rizki dijadikan finalis asal Sumsel dan akan mempertaruhkan nama Sumsel pada grandfinal Pemilihan Puteri Indonesia 2015 mendatang pada 20 Februari 2015 di Jakarta.
Desti akan bersaing dengan puluhan kontestan lainnya. Apakah Sumsel akan mendapat penghormatan dan bangga seperti dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia beberapa tahun belakangan?
Ketua Yayasan Puteri Indonesia (YPI) Sumsel Nayu Cathrina mengatakan, Desti sudah masuk karantina dan kini sudah mulai masuk kedalam tahap-tahap penilaian oleh Dewan Juri di Jakarta. “Dia (Desti Indah Rizki) sudah mengikuti ajangsana-anjangsana atau gala dinner ke rumah Ketua YPI Moeryati Sudibyo. Dia juga melakukan psikotes dan beberapa show serta pemotretan. Juga sudah lakukan kegiatan unjuk bakat. Nah, pada 18 Februari nanti dia akan diinterview, sebagai penilaian penting,” ujarnya.
Desti Indah Rizki (19) dinobatkan sebagai Putri Indonesia Sumsel, Grand Final yang digelar di gedung Bagas Raya Yayasan Yadika Kota Lubuklinggau, Rabu (17/12/2014) malam. Dengan penampilannya, Desti yang mewakili Kota Palembang ini berhasil memikat para dewan juri untuk memilihnya menjadi Putri Indonesia Sumsel. Sementara diposisi Runner Up I diraih oleh putri asal Lubuklinggau Shofi Amanda dan diposisi Runner Up II diraih oleh Shella Afsari.
Diwawancarai Sripo usai acara penobatan Kamis (18/12) sekitar pukul 01.00 dinihari, ia mengaku sangat senang bisa terpilih menjadi Putri Indonesia Sumsel 2014. “Syukur Alhamdulillah, terima kasih kepada Allas SWT. Kedua orang tua saya, keluarga, teman-teman dan orang-orang terdekat yang sudah mendukung, mensuport saya sehingga saya maju berjuang untuk menjadi Putri Indonesia Sumsel. Mereka datang di acara ini,” ujar bungsu dari empat bersaudara ini sembari menyatakan, keberhasilannya menjadi Putri Indonesia Sumsel itu dipersembahkannya kepada kedua orang tuanya.
Mahasiswa semester III Jurusan Akuntansi Politeknik Universitas Sriwijaya ini yang juga menyandang Wakil I Putri Sriwijaya 2014 ini mengungkapkan, motivasinya untuk mengikuti ajang pemilihan Putri Indonesia ini agar bisa maju ditingkat nasional dan internasional. Sehingga bisa mempromosikan Sumsel agar lebih maju dan lebih baik lagi.
“Ya seperti tahun kemarin, Sumsel mendapatkan predikat runner up 1 Putri Indonesia. Nah saya kepinginnya kedepan supaya berkembang dan lebih maju lagi, menjadi Putri Indonesia” katanya.
Diakuinya, mengikuti ajang pemilihan Putri Indonesia bukan tanpa perngorbanan, terutama pendidikannya. Sebab saat ini ia masih menimba pendidikan di bangku kuliah. Namun menurutnya, itu merupakan suatu konsekwensi yang harus dijalaninya, dan ia harus memilih untuk memprioritaskan satu diantaranya, yaitu antara kuliah dan serius di Putri Indonesia.
“Saya masih kuliah. Tapi dari awal saya sudah berkonsekwensi, kalau saya terpilih menjadi putri Indonesia saya akan memilih salah satu dari itu. Karena saya sudah terlanjur terjun (Mengikuti Putri Indonesia). berarti saya harus memilih dari salah satu tersebut, dan pilihan saya untuk serius di putri Indonesia terlebih dahulu. Pendidikan tidak ditunda, tapi terus berjalan semaksimal saya,” katanya.
Menurutnya, putri-putri Sumel memiliki potensi dan bakat yang luar biasa, hanya saja masih terpendam. Maka dari itu katanya, dengan mengikuti ajang seperti ini, potensi-potensi yang ada bisa dikeluarkan. Ia juga berpesan kepada kaum wanita di Sumsel, terutama putri-putrinya agar bisa menyikapi atau menetralisir pengaruh-pengaruh yang masuk. Karena menurutnya, sangat cepat sekali pengaruh-pengaruh yang ada merasuki kaum muda zaman sekarang.
“Bagaimana mereka menyikapinya, menteralisir pengaruh positif atau negatif yang masuk dengan cepat itu. Tentunya mungkin faktor teman, lingkungan dan keluarga itu merupakan faktor yang cukup penting untuk bisa menjalani kehidupan yang baik,” katanya.
Sementara itu, perwakilan Yayasan Putri Indonesia Jakarta, Wisnu Wardana mengatakan, dengan terpilihnya Desti Indah Rizki menjadi Putri Indonesia Sumsel, maka harus melakukan persiapan-persiapan untuk mengikuti ajang grand final pemilihan Putri Indonesia yang akan digelar di Jakarta pada 20 Februari 2015 mendatang. “Habis ini, Desti, Putri Indonesia Sumsel 2014 terpilih ini, harus lakukan persiapan. Nanti kita akan hubungi EO lokal untuk masuk karantina, Grand Final di tanggal 20 Februari 2015, jadi 10 Februari sudah harus masuk karantina di Jakarta,” katanya.
Saat karantina menurutnya, jadwalnya sangat padat. Dimulai dari pukul 05.00 pagi sampai dengan pukul 21.00 malam. “Satu hari itu biasanya diisi dengan pembekalan, tentang ekonomi, budaya, politik. Narasumbernya itu tokoh nasional biasanya, bisa menteri, bisa dirjennya, atau pakar yang ahli dibidangnya,” katanya.