Melissa Karim lahir di Jakarta, 12 Mei 1978 ; umur 36 tahun) adalah seorang presenter TV, MC, artis, penulis skenario, pemeran, dan penyiar radio. Ia memulai karier sebagai penyiar radio 87, Hard Rock FM Jakarta, kemudian ia merambah dunia TV dengan tampil sebagai presenter sampai akhirnya ia memasuki dunia sinetron dengan bermain dalam sinetron Arisan! The Series. Setelah itu, ia mengawali debut filmnya dalam film layar lebar Berbagi Suami. Selain itu Melissa juga menulis beberapa film pendek seperti The Matchmaker dan Perempuan Punya Cerita.
Saat ini Melissa adalah salah satu juri dalam acara Starbuzz yang mencari bakat penyanyi baru di TPI. Beberapa acara yang pernah dibawakan oleh Melissa Karim adalah Breakfast Club di Metro TV, parodi politik Republik Mimpi, dan Perspektif Wimar bersama dengan Wimar Witoelar di ANTV. Sementara masyarakat mengingat penampilannya di program sensasional Silat Lidah di antv dan perannya sebagai juri di acara pencarian bakat"magician" The Master di RCTI. Melissa juga sangat aktif di aktivitas "off-air" sebagai MC di berbagai jenis "event". Selain itu Melissa juga masih terlibat dalam kegiatan Kalyana Shira Foundation, yang memfokuskan diri terhadap pemberdayaan kaum minoritas menggunakan media film.
Pada awal tahun 2009, Melissa Karim menikah dengan Ralph Tampubolon, yang adalah presenter Metro TV. Di luar kehidupan profesionalnya, Melissa sangat menikmati yoga ashtanga dan olahraga lari yang melengkapi gaya hidup sehat untuk menunjang tingkat produktivitasnya. Seperti ibu muda lainnya, setelah melahirkan ingin sepenuhnya mengurus buah hati sendiri. Ini pulalah yang dilakukan Melissa Karim setelah melahirkan buah hatinya. Pemain film Arisan, presenter TV, MC, artis dan penyiar radio Hard Rock FM Jakarta yang bertubuh mungil ini memang sempat menghilang dari dunia hiburan, ia sibuk menikmati hari sebagai ibu rumah tangga.
Sejak melahirkan anak semata wayangnya 14 Februari 2009, lalu, Melissa yang menikah dengan presenter Metro TV, Ralph Tampubolon, ini berhasil merawat buah hatinya tanpa pengasuh selama 18 bulan. Wanita yang mengawali karier sebagai penyiar ini sangat sadar akan pentingnya bonding bersama anak. Setelah sempat merasa jenuh dengan rutinitas sebagi ibu rumah tangga dan mulai ingin kembali beraktivitas, barulah wanita keturunan Cina Betawi ini memiliki baby sitter untuk putranya.
Memiliki buah hati membuat Melissa tak ingin kehilangan momen bersama anak. Itu pula yang menurut Melissa membuat dia sering membawa Jazz Tikuetenu Tampubolon (2,5 tahun) ke mana pun dia pergi, termasuk ke acara-acara yang dia pandu. “Kasihan dan nggak tega kalau ditinggal lama-lama. Apalagi Jazz sudah sekolah di playgroup kalau aku harus meninggalkan anak agak lama, aku langsung menitipkan Jazz ke rumah mama yang lokasinya tak jauh dari lokasi apartemenku.
Sepertinya hidup sehat tak bisa dipisahkan dari keseharian penulis skenario Perempuan Punya Cerita ini. Sejak subuh, ia sudah berlari di area Senayan Parkir Timur. Bahkan hampir 9 tahun perempuan bertubuh padat ini telah mengeluti olahraga yoga. “Sebagai public figure aku harus selalu menjaga penampilan, makanya aku suka sekali berolahraga, terlebih lagi aku doyan makan, tengah malam sekalipun! Jadi saya harus berolahraga dengan rajin, sebab dengan rutin berolahraga hasrat makan pun bisa ditahan dan menjaga bobot badan,” cerita penyuka nasi uduk dan ketoprak ini seraya tertawa.
Dalam menjalani hidup sehatnya, Melissa mengaku didukung oleh suami. Melissa bercerita bahwa setiap pagi pasangan ini mengonsumsi green smoothie atau makan buah. Kebiasan hidup sehat ini pula yang diterapkan ke putra semata wayangnya. Kecintaan Melissa pada buku pun ingin ia tularkan pada anak semata wayangnya. Script writer yang selalu bahu membahu dengan suami dalam urusan menjaga dan mendidik anak ini mengaku baru dua bulan ini mengenalkan putranya untuk mencintai buku. Walaupun mengaku senang dengan anak-anak, saat ditanya kapan memberikan adik pada Jazz, dengan cepat dan lugas Melissa menjawab tidak.